TEMPO.CO, Bandung - Ketika akan memakan kue velvet, yang terbayang di benak Anda adalah kue berwarna merah yang manis dan lembut dengan lapisan krim keju. Tapi GH Universal Hotel, Bandung, Jawa Barat, menyajikan kue velvet dengan warna dan cita rasa yang sama sekali berbeda.
Chef Anton Kuswendi dari GH Universal Hotel memberanikan diri “melawan arus” rasa kue pada umumnya. Dia membuat kue velvet yang selama ini dikenal dengan warna merah menjadi hijau, bahkan ada yang biru langit. Selain itu, dia membuat kue yang rasanya pedas. "Masyarakat biasanya mengetahui velvet itu merah. Sekarang kami sediakan banyak varian, salah satunya green velvet dan blue velvet, jadi tidak hanya red velvet,” ucap Anton.
Kreasi kue velvet baru ini, menurut dia, bermula dari imajinasi kue yang menyerupai lapangan rumput. Dari situ, jadilah kue green velvet yang tampil berbentuk kotak menyerupai lapangan hijau dengan rumput terhampar. Bentuknya tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Saat dicoba, rasa kue “lapangan hijau” ini manis dan lembut dipadu krim keju.
Tak cuma berani menciptakan warna kue velvet yang baru, Anton juga memperkenalkan kue unik dengan rasa pedas, yaitu blackpapper cake serta sponge cake rasa cokelat dan blackpapper yang disajikan dengan lapisan krim cokelat juga siraman cokelat cair di atasnya. Kendati penuh dengan nuansa cokelat yang terkesan manis, jangan kaget ketika Anda mengunyah dan menelannya karena akan terasa hangat atau gak pedas yang ditimbulkan dari campuran lada hitam. Tak perlu khawatir dengan rasa pedas nya karena tidak sepedas makanan bermerica.
"Kami ingin ada sensasi baru dalam menikmati cake. Biasanya rasa cake itu manis, sedikit asam, atau sedikit pahit. Nah, sekarang ada pedas juga,” tutur Anton. “Kami juga mengenalkan bahwa bumbu seperti merica itu tidak hanya bisa diolah menjadi masakan biasa, tapi juga bisa dipakai untuk cake, sehingga memunculkan sensasi yang pedas yang lembut.”
Dalam membuat semua kue tersebut, Anton menjelaskan, bahan-bahan yang dipakai adalah produk lokal dan alami. "Semua cake menggunakan susu lokal dan buah untuk pemanis. Biasanya stroberi kami ganti dengan arbei,” ujar Anton.
DWI RENJANI
Berita lainnya:
Puasa, Diet Jalan Terus
Cara Bijak Menggunakan Uang THR
Manfaat Membaca dari Sisi Psikologi