TEMPO.CO, Jakarta - Terlepas dari faktor usia, tujuan berolahraga adalah menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko penyakit. Sebuah penelitian dari University of Georgia, Menzies Institute for Medical Research di Hobart, Australia, dan George Institute for Global Health di Universitas Oxford menyimpulkan latihan fisik sejak kecil, terutama aerobik dan fitness, dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular terkait dengan obesitas.
Dilansir dari International Journal of Obesity, Kepala Penelitian Michael Schmidt menjelaskan sisi yang berbeda dari penelitiannya dibanding riset serupa sebelumnya. Menurut dia, banyak penelitian yang membuktikan bahwa latihan fisik yang baik dapat mengurangi risiko penyakit jantung. "Namun kami tertarik untuk mengamati apakah ini berlaku pada penderita obesitas," ujarnya.
Penelitian berlangsung sejak 1985. Responden terdiri atas anak-anak berusia 7-15 tahun. Jumlah responden sekitar 1.700 anak. Pertumbuhan mereka diamati hingga dewasa. Saat kanak-kanak, peneliti mengukur lingkar pinggang mereka untuk menakar lemak di perut.
Data terakhir membuktikan bahwa latihan fisik yang tepat sejak kecil dapat meminimalkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah atau kardiovaskular pada masa dewasa. Untuk mereka yang berlatih aerobik dan fitness, maka risiko terkena penyakit kardiovaskular berkurang sebesar 36 persen. Adapun anak-anak yang sejak kecil enggan berlatih fitness dan mengalami obesitas memiliki risiko kesehatan lebih tinggi saat mereka dewasa.
Hasil studi itu juga mendukung pentingnya latihan fisik setelah melewati masa kanak-kanak. Anak-anak di Amerika Serikat dan negara-negara maju umumnya memiliki tingkat lemak perut yang tinggi. Karena itu, diperlukan latihan fisik yang lebih keras untuk mengimbangi risiko penyakit kardiovaskular dari dampak negatif obesitas.
SCIENCENEWSLINE | DINA ANDRIANI
Berita lainnya:
Warna Lipstik yang Tepat untuk Bibir Tebal
Jika Anda Berhenti Pakai High Heels, Ini yang Terjadi
Supaya Anak Tetap Dekat dengan Orang Tua meski Ada Pengasuh