TEMPO.CO, Depok - Pot bunga ukuran 150 mililiter berwarna-warni terpajang rapi di depan gerai kecil di bawah eskalator Depok Town Square (Detos), Kota Depok. Di depan gerai ini, banyak orang antre membayar tanaman hias dalam pot kecil yang ternyata es krim itu. Selain dilengkapi pohon yang terbuat dari daun mint, es krim ini berulat kecil sebagai penghuni tanah yang terbuat dari permen jeli.
Hidangan yang dikenal dengan nama es krim pot tersebut rupanya sedang banyak dicari. "Saya penasaran makanan apa yang dijual karena bentuknya seperti tumbuhan dalam pot," kata Aryanto Bimo, 33 tahun, warga Ciracas, yang sengaja datang ke gerai Flower Ice Cream di Detos demi merasakan nikmatnya es krim pot.
Yang unik dari es krim pot ini adalah topping atau penghias yang bermacam-macam. Tampilan es krim dibuat seolah mirip tumbuhan yang ditanam di dalam pot. Es krim ditaruh di dalam sebuah wadah plastik bervolume 150 mililiter, lalu ditaburi remah biskuit atau brownies cokelat yang mirip tanah.
"Ada pula yang menggunakan biskuit Marie Regal, sehingga mirip tanaman yang ditanam di media bubuk kayu," ujar Ida, pelayan toko es krim pot Mighty Choice, awal Desember lalu. Menurut Ida, ada dua tipe es krim pot, yakni es krim yang berbentuk kerucut atau gunung serta es krim yang berbentuk datar.
Es krim yang berbentuk gunung dapat mengadaptasi bentuk tanaman hias dengan lebih bervariasi. Misalnya cemara bonsai atau pohon bunga pancawarna. Ini karena bentuknya yang bisa dihias sampai tinggi sekali. Daun dan bunga pada es krim dibuat dari daun mint, permen, ataupun snack. Salah satu bahan yang digunakan untuk tambahan ornamen adalah permen jeli berwarna kuning.
Permen jeli kuning ini digunakan untuk membuat ornamen ulat yang muncul ke permukaan tanah. Karena wadahnya kecil, permen jeli yang digunakan hanya dua atau tiga buah. Sedangkan untuk mendapatkan tekstur tanah warna hitam, Flower Ice Cream Pot di Depok Town Square menggunakan biskuit Oreo yang dihancurkan. Harga es krim pot dibanderol Rp 15-40 ribu. Harga ini didasari penggunaan topping (hiasan) ataupun bahan es krim.
Salah satu chef yang menjadi perintis sekaligus ahli pada bidang ini di Indonesia adalah Adrian Ishak. Dialah chef yang dapat membuat es krim menjadi bentuk sabun mandi batangan dengan penampilan yang sangat sempurna.
Es krim pot pada awalnya diproduksi di Jepang. Namun, pada pertengahan 2015, es krim ini mulai dikenal dan diproduksi di Indonesia. Wilayah yang pertama memproduksi es krim ini adalah Yogyakarta. Lalu daerah yang juga terkena demam es krim ini adalah Bogor. Salah satu sentra penjualan es krim pot di Bogor berada di wilayah Universitas Pakuan.
CHETA NILAWATY
Berita lainnya:
Piknik Cantik di La Delice
Eungkot Paya, Kuliner Aceh yang Diburu Saat Puasa
Resto Ini Menyajikan Hidangan Serba Durian