TEMPO.CO, Jakarta - Hello Kitty, siapa yang tak kenal dengan karakter fiksi berwajah kucing imut warna putih dengan pita merah di telinga kirinya ini? Sejak dikenalkan oleh perusahaan Jepang, Sanrio, pada 1974, karakter bernama asli Kitty White asal London tersebut sudah menjelajahi hampir seluruh dunia.
Ada saja produknya, dari pakaian, aksesori, sepeda, bir, sampai kafe. Nah, kafe dengan lisensi Sanrio Jepang baru buka di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pertengahan bulan ini.
Butuh perjuangan ekstra untuk menemukan lokasi Hello Kitty Cafe. Bertanya ke kanan-kiri, belum banyak orang tahu keberadaan gerai mungil di Jalan Bukit Golf Mediterania tersebut. Pencarian lewat Google mengarahkan kami ke kafe dengan tema serupa, yang juga ada di Pantai Indah Kapuk.
Perjuangan berikutnya adalah mendapatkan tempat duduk. Saat kami tiba di sana, Selasa malam lalu, kafe dengan kapasitas sekitar 60 pengunjung itu terisi penuh. Kami harus menunggu hampir satu jam untuk mendapatkan meja.
Dari depan, kafe ini tampak sangat kecil. Lebarnya hanya sekitar 2,5 meter. Bentuknya memanjang ke belakang. Kesan feminin dan ceria langsung tertangkap begitu kami memasuki ruangan.
Lantai pertama difungsikan sebagai ruang tunggu. Di atas, ruangannya lebih luas. Hampir tiga kali lipat dari luas lantai bawah. Namanya juga Hello Kitty Cafe, bintang utama di kafe ini jelaslah si kucing imut itu. Tak ada tembok yang bersih dari rupa-rupa tentang Hello Kitty. Beragam bentuk Hello Kitty bahkan tersebar sampai ke lantai dan toilet pria.
Ada wajah berkumisnya, pita mungilnya, juga bentuk buah apel kegemarannya. Dalam dunia yang diciptakan Sanrio, Kitty memang hobi memakan pai apel buatan Marry White, mamanya. Dia juga dideskripsikan setinggi lima buah apel yang ditumpuk dengan berat sama dengan tiga buah apel. Wajah si Kitty pun tak dilepaskan dari hidangan. Misalnya di gelas, piring, bahkan roti dan donat yang disajikan.
Bagi pencinta Hello Kitty, tempat ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. "Lucu banget, semuanya berbentuk Hello Kitty," kata Jenny, penggemar karakter itu dari Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dengan dekorasi "semewah" itu, rasanya sulit bagi penggemar selfie untuk meletakkan telepon seluler mereka. Padahal sajian telah terhidang di meja.
Meski berbau Hello Kitty, bukan berarti kafe ini berdekorasi serba merah, seperti warna favorit si karakter. Kesan girly Hello Kitty diimbangi dengan pemakaian warna yang lebih natural, seperti putih dan abu-abu. Jadi laki-laki pun tak malu untuk makan di ruangan ini. Meski, tetap saja, para pelanggan pria tak mau mampir ke tempat ini atas inisiatif sendiri. "Ogah ke sini kalau enggak ada yang ngajak," ujar Rikang, karyawan swasta yang pada malam itu datang dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ihwal menu, Hello Kitty Cafe hanya menyajikan makanan ala Barat. Ada makanan berat seperti spageti dan hotdog, makanan ringan semacam sup jamur, serta camilan manis seperti gulali kapas dan wafel. Begitu pun dengan minuman. Menurut seorang karyawan di sana, menu dan harga di sana sama dengan di Hello Kitty Cafe lain di berbagai belahan dunia, Rp 25 ribuan sampai hampir Rp 100 ribu. Soal rasa, sebanding dengan harganya.
KORAN TEMPO | NUR ALFIYAH