TEMPO.CO, Jakarta - Kini orang banyak mencari pengobatan dan perawatan alami. Yang serba alami semakin populer, dari pengobatan berbagai penyakit, alergi, hingga mengatasi depresi. Salah satunya menggunakan minyak esensial. Menurut pusat penelitian racun (poison center) Tennessee Vanderbilt University Medical Center, anak-anak lebih berisiko terpapar racun dari minyak esensial.
Laporan Health Day antara 2011 dan 2015, paparan racun dari minyak yang berasal dari tanaman dan digunakan dalam produk aromatik dan homeopati, seperti tea tree oil, meningkat dua kali lipat. Seperti dilansir Parents, Justin Loden, spesialis bersertifikat di pusat penelitian racun (poison center) Tennessee Vanderbilt University Medical Center, "Aturan praktis dalam toksikologi adalah 'memberikan obat adalah membuat racun, sehingga semua minyak esensial berpotensi membahayakan."
Loden menambahkan, "Pada anak-anak, keracunan biasanya terjadi ketika mereka mencoba menelan minyak, tapi tersedak hingga masuk ke paru-paru. Hal ini menyebabkan pneumonia."
Orang tua harus memperhatikan bahaya penggunaan minyak esensial, terutama yang terbuat dari kamper, cengkeh, lavender, eucalyptus, thyme, dan pohon teh (tea tree). Pastikan agar tidak terlalu sering menggunakannya untuk mencegah paparan racun.
Minyak esensial dapat menguap menyebar melalui udara. Maka simpanlah minyak esensial ini di dalam lemari terkunci. Loden mengatakan kulit anak-anak lebih tipis dan cepat menyerap minyak daripada orang dewasa.
Overdosis penggunaan minyak esensial dapat menyebabkan gejala cukup serius, seperti halusinasi, kejang, luka bakar kimia, masalah pernapasan, gagal hati, dan pembengkakan otak. Orang tua diharapkan cermat menggunakan bahan alami. Walaupun terbuat dari bahan alami, tidak menutup kemungkinan hal ini membahayakan.
PARENTS | DINA ANDRIANI