Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Khawatir, Lemak Jenuh Tak Sebabkan Obesitas

image-gnews
Ilustrasi obesitas. dailymail.co.uk
Ilustrasi obesitas. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang berpikir bahwa mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh bisa membuat gemuk atau bahkan kelebihan berat badan. Namun ilmuwan di Inggris justru berpendapat sebaliknya. Diet rendah lemak justru tak baik buat kesehatan.

Spesialis kardiologi Dr Aseem Malhotra menulis di British Medical Journal mengenai ketakutan orang akan lemak jenuh selama puluhan tahun. Padahal tak ada bukti bahwa lemak jenuh memang berkaitan dengan penyakit jantung.

Menurut Malhotra, justru kita harus lebih banyak mengkonsumsi lemak jenuh untuk melindungi jantung. Gula lebih bertanggung jawab atas berbagai penyakit, bukan lemak. Gulalah yang menyebabkan kadar gula darah naik, yang meningkatkan kebutuhan insulin, hormon yang bisa membersihkan glukosa dari dalam darah.

Berikut ini adalah hal-hal yang disarankan untuk menghindari obesitas.

- Hindari makanan hasil proses dengan label "rendah lemak" dan "rendah kolesterol".

- Hindari gula dan berhentilah menghitung kalori.

- Para penderita diabetes 2 harus mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak jenuh, bukan karbohidrat.

- Pemikiran bahwa latihan fisik bisa mengatasi diet yang buruk hanya mitos.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Membatasi konsumsi karbohidrat dan mengkonsumsi makanan dengan lemak baik yang tinggi adalah cara yang aman untuk mencegah kenaikan berat badan, membantu mengurangi berat, dan memangkas risiko terkena penyakit jantung.

- Malhotra meminta orang untuk kembali ke pola makan dengan menu penuh, termasuk daging, ikan, dan produk susu selain makanan dengan lemak sehat, seperti alpokat. Tak perlu khawatir, menyantap lemak tak akan membuat gemuk.

- Mengkonsumsi produk susu dengan lemak penuh, seperti keju, susu, dan yogurt memperkecil kemungkinan obesitas.

- Lemak jenuh tidak menyebabkan penyakit jantung, sedangkan lemak dari produk susu bisa melindungi jantung.

PIPIT

Baca juga: Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.


Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

23 Oktober 2021

Ilustrasi pria memeriksa tulang. Shutterstock
Kapan Puncak Massa Tulang dan Waktu yang Tepat Mencegah Osteoporosis

Ketahui periode terbaik memumpuk "bekal" menjelang massa tulang puncak, fase kondisi tulang terbaik, dan penurunannya untuk mencegah osteoporosis.