TEMPO.CO, Jakarta - Ada rasa jengkel ketika si kecil menumpahkan minuman dari gelas, menghamburkan nasi di meja makan, atau makanan berserakan di sofa. Ini masalah kedisiplinan dan etika makan.
Tak ada salahnya jika mengajari anak etika makan sejak usia dini. Psikolog anak dan keluarga Ajeng Raviando mengatakan sebaiknya anak dikenalkan dengan etika makan sejak dini. Idealnya memang saat anak sudah memasuki usia sekolah dasar. Namun, saat anak menginjak usia balita, tak ada salahnya mulai dikenalkan hal yang simpel, misalnya makan di kursi makan bayi.
"Orang tua bisa menjadi contoh bagi anak. Jadi hati-hati kalau orang tua suka makan sambil angkat kaki di meja makan, tentu anak dengan mudah mencontoh perilaku orang tua. Karena itu, terapkan etika makan yang baik pada anak di rumah," kata Ajeng dalam media gathering “Meja Makan Punya Cerita” bersama Tupperware di Jakarta, Jumat, 20 Mei 2016.
Lebih lanjut Ajeng menjelaskan, sebenarnya cara makan di rumah memang santai. Namun tak ada salahnya mengajari anak bagaimana menggunakan alat makan dan cara makan yang baik. "Misalnya saja ajari anak dari yang simpel, seperti pemakaian sendok dan garpu. Pegang sendok di tangan kanan dan garpu di tangan kiri. Cara duduk dan cara makan yang baik," ujarnya.
Dengan mengajarkan etika makan yang baik pada anak, akan terdapat banyak manfaat. "Anak juga belajar sopan santun saat makan, sehingga kelak anak lebih mudah berinteraksi dengan orang lain," tuturnya.