Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Nyali dengan Kuliner Ekstrem Reptilia  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi daging ular/ular kobra. Shutterstock.com
Ilustrasi daging ular/ular kobra. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta – Terdengar desis keras ular bersisik hitam mengkilap saat dikeluarkan dari kotak kaca, meliuk-liukkan badannya sembari mengembangkan lehernya. Begitu ular kobra itu mulai tenang, seorang koki mengayunkan pisau. 

“Traakk!” Kepala ular itu terpisah dari tubuhnya. Darah yang mengalir segera ditampung dalam mangkuk kecil, ditambah perasan empedu ular yang sama, lantas dicampur dengan arak ramuan tradisional Cina. Itulah ramuan darah dan empedu ular, salah satu sajian andalan restoran Istana Raja Kobra, selain menu makanan berbahan daging biawak, buaya, bulus, kera, dan kelelawar.

Bagaimana cara meminumnya? Ramuan itu harus segera diteguk sebelum darahnya mengental. Karena itu, pemesannya memang tak punya kesempatan berpikir dua kali. Bau arak fermentasi yang menyengat dari dalam mangkuk dan cairan kental itu rasanya pahit serta panas di tenggorokan. Minuman ini dipercaya berkhasiat mengobati penyakit dan ramuan araknya berbeda, bergantung pada keluhan pelanggan.

Cara penyajian restoran yang biasa dijuluki orang sebagai kuliner ekstrem ini ada lima jenis, yakni abon, goreng, sate, sup, dan bakar. Apa pun cara masaknya, daging piton merupakan menu favorit pengunjung restoran ini.

Piton goreng, misalnya. Dagingnya diungkep dan diberi bumbu, lantas dibiarkan dalam waktu lama agar bumbunya meresap. Daging lalu digoreng hingga berwarna kecokelatan tanpa bumbu tambahan dan disajikan empat potong berbentuk melingkar dengan rongga di bagian tengahnya. Porsi ini cukup untuk dua orang.

Dagingnya berserat sehingga bisa disuir dan rasanya mirip empal atau gepuk goreng. Menyantapnya pun tak perlu cara khusus. Bahkan sama seperti makan pecel ayam karena bisa disantap dengan nasi dan ditemani sambal khusus menu goreng restoran ini, yakni campuran saus tomat, cabai tumbuk, dan kecap.

Ada pula sate buaya, yang rasanya nyaris sama dengan sate ayam, kecuali dagingnya yang sedikit liat. Sate ini diberi saus kacang yang dicampur dengan kunyit, bawang merah, dan bawang putih. Jahe, bawang merah, dan bawang putih memang mendominasi bumbu masakan Istana Raja Kobra untuk menekan bau amis pada daging reptil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai pelengkap, restoran ini menyajikan sup biawak. Sup yang disuguhkan saat masih panas ini memiliki kuah bening berisi daging biawak berwarna putih, yang dipotong agak besar. Rasanya gurih, dengan rasa bawang putih dan merica yang kuat, serta dibubuhi irisan bawang merah rebus dan daun seledri. Campuran kaldu ayam dalam kuah sup membuat rasa daging biawak tak terlalu kuat.

Ada pula sup Taiwan. Mau tahu apa isinya? Daging ular direbus dengan jahe dan bawang putih. Sementara itu, sup Hong Kong, masakan khas Cina, dibuat menggunakan tepung maizena, sehingga kuahnya kental dengan daging ular dan jamur di dalamnya.

Yang istimewa adalah sup masak Korea. Yang satu ini biasanya harus dipesan terlebih dulu karena memasaknya perlu waktu paling sedikit enam jam. Waktu yang lama itu ditujukan agar daging plus kulit ular hancur mencair.

Daging ular dipercaya berkhasiat membantu pengobatan berbagai penyakit kulit. Karena tujuan khusus itu pulalah restoran yang dapurnya penuh dengan ular hidup ini tak terlalu memperhatikan desain interior. Restoran ini memang tak menjual suasana, tapi pengobatan dan sensasi pengalaman menyantap hidangan-hidangan ekstrem.

KORAN TEMPO

Baca juga:
6 Alasan Pentingnya Punya Hobi
Ini Dia 3 Dosa yang Bikin Rusak Karier Anda
7 Tipe Orang yang Paling Sering Digigit Nyamuk

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

2 hari lalu

Jewel di Bandara Changi, Singapura. (foto: Jiachen Lin)
5 Tips Hemat Biaya saat Menonton Konser di Luar Negeri

Ada beberapa tips untuk menghemat biaya saat menonton konser di luar negeri


7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

7 hari lalu

Sudirman Street Food, Bandung. Kuliner malam di Bandung. FOTO/Instagram/sudirmanstreetfood_bandung
7 Rekomendasi Tempat Kuliner Ramadhan di Bandung yang Kekinian

Berikut rekomendasi kuliner Ramadhan di Bandung yang populer dan kekinian. Ada banyak makanan yang bisa dibeli, mulai dari gorengan hingga kolak.


7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

8 hari lalu

Aktivitas jual beli jajanan di lapak pedagang Bazaar Takjil Ramadhan Benhil di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Pedagang musiman di kawasan Bendungan Hilir ini, menjadi salah satu tempat tujuan warga maupun pekerja kantoran untuk berburu makanan takjil buka puasa di bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
7 Tempat Kuliner Ramadhan di Jakarta yang Ramai dan Lengkap

Ada banyak tempat kuliner Ramadhan di Jakarta yang bisa Anda coba. Seperti kawasan Benhil, Pasar Santa, Blok M, hingga Jalan Sabang.


Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

11 hari lalu

Lamang Tapai. TEMPO/Febri Yanti
Lamang Tapai Kuliner Khas Minangkabau Bukan Sekadar Makanan, Ini Filosofinya

Walau terdengar tidak biasa, memadukan Lemang dengan tapai ketan cukup populer di Sumatra Barat. Penganan ini disebut Lamang Tapai.


Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

11 hari lalu

Djakarta Ramadhan Fair 2024  di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, dibuka 15-20 Maret 2024. (Kemenparekraf)
Djakarta Ramadan Fair 2024 Dibuka, Warga Ibu Kota Bisa Jajan Takjil hingga Kerajinan

Djakarta Ramadan Fair 2024 menawarkan kuliner dan produk Ramadan, digelar 15-20 Maret 2024.


Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

15 hari lalu

Hidangan Ramadan Aryaduta Menteng
Merayakan Ramadan Bersama Aryaduta Menteng: Pengalaman Kuliner Tak Terlupakan

Aryaduta Menteng menghadirkan serangkaian pengalaman kuliner Ramadan yang menggugah selera di tiga restorannya yang berbeda


Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

18 hari lalu

Warung Blayag Mek Sambru (karangasemkab.go.id)
Warung Blayag Mek Sambru yang Legendaris di Bali, Ada Sejak 1967

Warung blayag kaki lima ini telah ada selama 57 tahun dan berhasil mendapat dua sertifikat nasional berkat konsistensinya.


Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

18 hari lalu

Ilustrasi adonan kue. Foto: Freepik.com/Azerbaijan_Stockers
Pertumbuhan Industri Kuliner Semakin Pesat, Intip Rahasia Kue Mengembang Sempurna

Pesatnya pertumbuhan ini tak lepas dari masifnya penggunaan media sosial yang mendorong munculnya tren-tren kuliner kekinian.


Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

18 hari lalu

Blayag, ketupat ala Bali dengan 15 lauk (denpasarkota.go.id)
Mengenal Blayag, Ketupat ala Bali dengan 15 Lauk

Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, blayag yang mirip ketupat ini sering digunakan pada upacara adat.


Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

20 hari lalu

Pasar Kangen Wiwitan Pasa di halaman Polda DI Yogyakarta berlangsung 7-9 Maret 2024. (Dok. Istimewa)
Sambut Ramadan, Ada Pasar Kuliner Jadul Selama Tiga Hari di Halaman Polda DI Yogyakarta

Wiwitan Pasa di Yogyakarta menyuguhkan Pasar Kangen, semacam pasar tradisional dengan beragam kuliner jadul dan panggung hiburan.