TEMPO.CO, Jakarta - Bayi dengan berat lahir di atas rata-rata sering dikaitkan dengan pola makan ibu yang gemar menyantap es krim. Namun, menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Bunda, Margonda, Ulul Albab, bayi yang lahir besar bukan karena ibu gemar makan es krim.
"Banyak faktor, tapi kalau ada yang bilang makan es krim bayi jadi besar, itu bukan karena es krimnya, melainkan karena gula yang terkandung di dalam es krim," kata Ulul, saat diwawancarai seusai acara peluncuran 45 Tahun Berbakti dan Berinovasi yang diadakan Kalbe Farma, di Jakarta, Rabu, 18 Mei 2016.
Menurut Ulul, bayi yang lahir dengan bobot di atas rata-rata dapat disebabkan faktor genetik, asupan gizi yang tidak biasa, atau ibu yang terdeteksi diabetes gestasional atau diabetes selama masa kehamilan. Ulul mencontohkan, beberapa etnis di Indonesia memiliki ciri kelahiran bayi yang cukup besar.
"Misalnya orang Batak, bayinya pasti lahir biasanya besar, rata-rata di atas empat kilogram. Begitu juga dengan orang Flores," kata Ulul. Karena itu, Ulul tidak pernah melarang pasien hamil yang berkonsultasi kepadanya untuk menikmati es krim selama kehamilan.
Terkadang makan es krim menjadi kegiatan yang direkomendasikan Ulul, terutama jika ibu hamil tidak dapat makan apa pun selama melewati masa mual muntah di 16 minggu pertama. "Es krim mengandung karbohidrat dan susu yang tinggi. Tidak apa-apa asal terkontrol dan lihat riwayat penyakit ibu, ada diabetes apa tidak?" katanya.
CHETA NILAWATY
Baca juga :
3 Tempat yang Membentuk Karakter Anak
Ladies, Waspadai 8 Gejala Kanker pada Perempuan
Hati-hati, Kesepian Bisa Memicu Kematian