Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perempuan Lebih Rentan Terkena Hipertensi  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Foto: healthcentrics.net
Foto: healthcentrics.net
Iklan

TEMPO.COJakarta - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Ismoyo Sunu mengatakan perempuan lebih rentan terkena hipertensi. Salah satu penyebabnya, menurut dia, hormon pada perempuan yang berumur 40 tahun ke atas. "Menjelang menopause, terjadi perubahan hormon pada perempuan. Inilah yang memberi dugaan bahwa hormon tersebut menimbulkan tekanan darah tinggi,” ujarnya dalam acara Hari Hipertensi Sedunia di Jakarta, Senin, 16 Mei 2016.

Tekanan darah seseorang dihitung dari kemampuan darah mendorong dinding arteri saat dipompa jantung ke seluruh tubuh. Tekanan yang terlalu tinggi akan memberatkan kerja arteri dan jantung. Hal itulah yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. “Pengidap hipertensi berpotensi mengalami serangan jantung, stroke, ginjal, dan penyakit komplikasi lain,” katanya. 

Pengukuran tekanan darah melalui takaran merkuri per milimeter (mmHG) kemudian dicatat dalam dua angka tekanan, yaitu sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah ketika jantung berdetak memompa darah keluar, sedangkan tekanan diastolik merupakan tekanan darah saat jantung beristirahat. Menurut Ismoyo, tekanan darah normal menunjukkan angka sistolik 120–130 mmHG dan untuk angka diastolik menunjukkan angka 80–100 mmHG.

Kendati angka hipertensi lebih banyak dialami perempuan, pria juga berpotensi terkena hipertensi. Hingga kini, Ismoyo melanjutkan, belum jelas penyebab utama hipertensi karena banyak faktor yang bisa menjadi pemicunya. Selain hormon, Ismoyo menjelaskan, bertambahnya usia, kelebihan berat badan, mengkonsumsi garam lebih dari 2 gram per hari, jarang berolahraga, dan terlalu banyak mengkonsumsi rokok serta alkohol juga bisa menjadi pemantik terjadinya tekanan darah tinggi.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Mohamad Subuh mengatakan sebagian masyarakat tidak mengetahui tentang hipertensi. Menurut data statistik, kata dia, hampir semua provinsi di Indonesia memiliki persentase yang tinggi dalam kasus hipertensi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Provinsi-provinsi di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan menunjukkan persentase yang tinggi—sebesar 30 persen dalam kasus hipertensi. Namun persentase paling rendah terdapat di Papua, hanya 16 persen. “Perbedaan ini bisa disebabkan gaya hidup dan pengelolaan stres yang berbeda,” ucapnya.

Sebab itu, Subuh melanjutkan, Kementerian Kesehatan menggelar bulan pengukuran tekanan darah pada 17 Mei-17 Juni 2016 melalui kampanye CERDIK. CERDIK merupakan singkatan dari Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres. 

CHITRA PARAMAESTI | RINI K

Baca juga:
3 Trik Padu Padan Batik
Makanan Ini Bikin Tidur Tak Nyenyak
Cara Cepat Segarkan Kulit Akibat Kurang Tidur

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

13 jam lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

15 jam lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

21 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

10 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

12 hari lalu

Resep gulai kambing ala India yang bisa menjadi alternatif menu idul adha
5 Menu Lebaran Ini Sebaiknya Dihindari Penderita Hipertensi

Orang yang menderita hipertensi sangat disarankan menghindari 5 menu lebaran berikut ini.


5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

17 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
5 Asupan Makanan yang Cocok Dikonsumsi Penderita Hipertensi

Dengan memperhatikan asupan makanan sehari-hari, penderita hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul akibat kondisi tersebut.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

27 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

28 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

35 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

40 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
Tips Ginjal Sehat, Hindari Konsumsi Makanan Tinggi Garam

Ada beberapa cara penting untuk mencegah penyakit ginjal sejak dini. Salah satu yang utama adalah dengan hindari konssumsi makanan tinggi natrium.