TEMPO.CO, Jakarta - Nama Zak Profera kini mulai populer di kalangan pencinta karpet. Sebelum memulai usahanya sendiri yang berlabel Decorative Carpet, Profera adalah desainer tekstil.
Menurut dia, sama seperti tekstil, karpet kini muncul dengan aneka warna dan motif. Namun bicara tentang motif klasik dan antik, kata dia, juaranya tetap karpet Turki dan Persia. Memilih karpet, ucap dia, gampang-gampang susah. Beberapa faktor harus dipertimbangkan, tak hanya berdasar kesukaan pada motif semata.
Baca Juga:
Berikut ini saran Profera sebelum membeli karpet, seperti dituturkannya kepada situs New York Times.
Pertama, pertimbangkan akan ditaruh di mana karpet yang akan kita beli. Jika akan ditempatkan di daerah yang lalu lintasnya tinggi, seperti lorong pintu masuk, pertimbangkan daya tahannya. Karpet dengan alas yang sedikit keras dan kuat bisa menjadi pilihan. Karpet yang berbulu-bulu lebih cocok untuk area duduk, bukan di area pintu masuk.
Kedua, pertimbangkan skala ruangan. "Anda tidak ingin karpet terlihat seperti prangko, bukan?" tuturnya. Ukuran terbaik adalah yang mengisi sebagian besar ruangan atau setidaknya seluruh area duduk. Pastikan membawa ukuran ruangan sebelum berangkat ke toko karpet.
Ketiga, pertimbangkan jika Anda memutuskan mengatur ulang perabotan. Karpet berbentuk bundar dan bentuk-bentuk bebas menawarkan fleksibilitas ketika Anda memutuskan mengubah tata letak furnitur Anda.
INDAH P.
Baca juga:
Tip Menyimpan Sikat Gigi
7 Buah Eksotik yang Sangat Baik buat Kesehatan
Warung Ini Sediakan Bioskop Mini Untuk Pengunjung