TEMPO.CO, Jakarta - Stroke juga sering disebut sebagai "serangan otak" karena biasanya kejadiannya mirip dengan serangan jantung. Dalam banyak kasus, stroke biasanya terjadi akibat aliran darah ke otak terhambat (ischemic strokes), atau bisa juga karena pembuluh yang pecah sehingga darah membasahi otak (hemorrhagic strokes) meski lebih jarang terjadi.
Stroke sering berujung pada kelumpuhan bahkan kematian. Tak ada yang tahu kapan penyakit ini akan menyerang, tapi tanda-tanda serangan biasanya bisa dilihat lebih awal. Berikut ini adalah penyebab risiko stroke dan apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya.
1. Wanita
Banyak yang salah kaprah bahwa stroke adalah penyakit para pria berumur. Padahal, faktanya, justru wanita-lah yang lebih banyak terserang stroke. Menurut Dr Larry B. Goldstein dari bagian neurologi di Universitas Kentucky, Amerika Serikat, kematian akibat stroke pada wanita mencapai 60 persen.
2. Keturunan
Bila ayah, ibu, atau saudara ada yang pernah terserang stroke, risiko kita mengalami hal yang sama 1/3 lebih tinggi dibanding orang yang tidak ada riwayat stroke dalam keluarga.
3. Rokok
Merokok bisa mengganggu aliran darah, mempertebal dan mempersempit pembuluh darah, serta mempercepat terjadinya gumpalan yang bisa menghambat aliran darah. Merokok juga bisa meningkatkan tekanan darah, menurunkan kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan trigliserida. Untuk mencegahnya, berhentilah merokok.
4. Alkohol
Terlalu banyak meminum minuman beralkohol bisa berimbas pada kesehatan, menaikkan tekanan darah, dan mempercepat terjadinya gumpalan darah. Risiko serangan stroke makin tinggi pada peminum alkohol berusia separuh baya.
Risiko para peminum berat tersebut 34 persen lebih tinggi dibanding mereka yang hanya minum sedikit atau tidak sama sekali, begitu menurut laporan yang dimuat di jurnal American Heart Association pada Januari 2015. Untuk menangkalnya, kurangilah atau berhenti minum minuman beralkohol.
5. Kelebihan berat badan
Terlalu gemuk bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi, menurunkan produksi insulin, dan meningkatkan trigliserida, yang berisiko pada penyakit kardiovaskular. Untuk mengatasinya, kurangi berat Anda.
6. Kurang aktivitas fisik
Gaya hidup tidak sehat juga bisa menjadi pemicu stroke. Menurut hasil penelitian di Uiversitas Alabama, Amerika, mereka yang malas bergerak berisiko terserang stroke 20 persen lebih tinggi. Cobalah berlatih fisik atau berolahraga selama sekitar 30 menit, lima hari seminggu.
7. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi berpotensi sangat besar dalam serangan stroke. Tekanan yang begitu besar dalam aliran darah bisa merusak perjalanan darah tersebut dan membuat pembuluh menjadi lebih tebal dan kaku, sehingga berpeluang besar menghambat aliran darah dan menyebabkan ischemic stroke.
8. Masalah di jantung
Dua ruangan di jantung tak bisa berkontraksi dengan baik. Akibatnya, darah akan membanjiri ruangan tersebut kemudian mengalir ke otak sehingga menyebabkan stroke.
9. Diabetes
Menderita diabetes berarti memiliki kadar gula darah tinggi dan bisa merusak aliran darah di tubuh, sehingga menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk stroke. Untuk mencegahnya, kurangi kadar gula darah dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan perbanyak aktivitas fisik.
10. Kolesterol tinggi
Tingginya kadar kolesterol bisa berakibat pada munculnya karang di dinding pembuluh darah dan membuat jalan darah makin sempit atau bahkan terhambat. Bila hambatan makin besar, pembuluh bisa pecah dan darah mengalir ke otak sehingga menyebabkan stroke. Sebagai pencegahan, turunkan kadar kolesterol dengan cara mengkonsumsi makanan sehat.
LIFESCRIPT l PIPIT
Baca juga:
Tip Agar Anak Doyan Makan Buah dan Sayur
Menakar Bahaya Racun Alami pada Buah dan Sayur
Si Dia Batalkan Pernikahan, Tetap Cool atau Murka?