Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Sekolah Bayi, Penting Enggak Sih?  

image-gnews
Ilustrasi bayi bermain dan belajar. Shutterstock.com
Ilustrasi bayi bermain dan belajar. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Semakin marak sekolah khusus bayi di bawah usia setahun di berbagai kota besar. Menariknya, pengguna jasa baby schooling pun cukup banyak dan biasanya berasal dari kalangan menengah atas.

Fenomena tersebut dipicu semakin tingginya keinginan orang tua memiliki anak super alias anak yang kompetitif. Namun, jika ditinjau dari segi psikologis, memaksakan anak bersekolah sejak dini menimbulkan berbagai konsekuensi.

Psikolog anak dan keluarga dari Lembaga Psikologi Terapan (LPT) Universitas Indonesia, Mira D. Amir, menjelaskan, salah satu dampak negatif yang dapat terjadi adalah hilangnya keterikatan anak dengan orang tua pada masa tumbuh kembang. Bagaimanapun, Mira tidak menampik bahwasanya pendidikan sejak dini adalah hal yang baik. Hanya, dia menegaskan agar orang tua tetap terlibat dalam proses mendidik dan tidak melimpahkan tanggung jawab kepada pihak sekolah.

Dari sudut pandang orang tua, Mira menjelaskan, tren sekolah pada bayi muncul karena mereka ingin menstimulasi anak sejak dini. “Prinsipnya, the sooner the better,” ujarnya. Sebab, pada usia 3 tahun pertama, jumlah sinapsis yang dimiliki anak dua kali lipat lebih banyak dibanding jumlah yang dimiliki orang dewasa. Jadi itulah yang ingin dikejar dan diperkuat.

Nah, pada usia di bawah 1 tahun, sebenarnya kecerdasan yang paling prinsip adalah psikomotorik. Jadi mungkin lebih banyak berupa latihan untuk menstimulasi tubuh. Namun itu juga masih bergantung pada tingkat kematangan anak. Kalau memang dia baru siap pada usia 1 tahun, jangan memaksakan diri mempercepat pendidikannya pada usia sebelum itu.

Mira menambahkan, orang tua era sekarang yang semakin teredukasi berpikir bagaimana mendidik putra-putrinya dengan pola yang lebih terstruktur dan terprogram. Dengan gaya hidup perkotaan yang sibuk, mungkin sekolah bayi menjadi tempat para orang tua muda bertemu dengan orang tua lain yang memiliki anak seusia putra mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Mira, tak ada persoalan dengan menyekolahkan anak sejak usia dini. Tapi orang tua juga harus mempertimbangkan tumbuh kembang anak mereka. Pertimbangan ini penting karena tahun-tahun awal kehidupan anak adalah periode emas pembentukan kelekatan dengan orang tua. “Jadi orang tua tidak bisa melepaskan sepenuhnya tanggung jawab untuk mendidik anaknya kepada guru atau pengasuh,” ucapnya.

Mira menjelaskan, pada usia 6 bulan, seorang bayi sudah bisa disekolahkan. Sebab, pada usia tersebut, bayi sudah bisa membedakan serta mengetahui siapa caregiver-nya dan siapa orang yang asing baginya. Mereka sudah bisa menangis saat bersama orang asing. Namun yang menjadi catatan adalah orang tua tetap harus berpartisipasi untuk menstimulasi anaknya. Kalau perlu, orang tua terlibat langsung di kelas saat proses belajar di sekolah.

Mira mengingatkan juga soal dampak negatif dari sekolah bayi bagi anak. Dampak psikologis yang paling rentan adalah mengendurnya kelekatan anak terhadap orang tua. Adapun secara sosial, sebenarnya bayi belum perlu disekolahkan karena belum berorientasi pada lingkungan eksternal. Aspek sosial anak di bawah usia 1 tahun itu lebih terpusat pada caregiver-nya, terutama kelekatannya dengan kedua orang tua.

BISNIS.COM

Baca juga:
Move On Setelah Putus Cinta? Basi!
Tanda-tanda Anda Salah Pilih Deodoran
Ingin Awet Muda Secara Alami, Perbanyak Konsumsi Likopen

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.