Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahasa Jemari Dissa

image-gnews
Dissa Syakina Fingertalk. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Dissa Syakina Fingertalk. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Senyum seolah pantang meninggalkan wajah Dissa Syakina Ahdanisa. Seperti yang terpampang di rautnya sepanjang Sabtu siang dua pekan lalu, saat dia mendampingi karyawannya mengikuti pelatihan membuat roti di Kafe Fingertalk, di Pamulang Timur, Tangerang Selatan. Padahal dia baru saja mendarat dari Singapura, tempatnya bekerja sebagai analis saham di suatu bank multinasional.

Ekspresi memang menjadi modal Dissa. Perempuan 25 tahun itu menggerakkan kafe tersebut dengan bantuan 12 karyawan, yang semuanya tunarungu. Berinteraksi dengan kaum mereka, menurut Dissa, punya keasyikan sendiri. Dia mesti berbicara dengan gerak bibir yang jelas dilengkapi tarian jemari untuk menegaskan setiap perkataan. “Makanya jadi sangat ekspresif meski tak ada suara,” ujarnya kepada Tempo di lokasi. “Berbicara dengan mereka harus memberikan perhatian penuh. Mata bertemu mata.”

Membangun lapangan pekerjaan untuk kaum difabel merupakan impiannya sejak kecil. Mengikuti jejak ibunya yang aktif di berbagai kegiatan sosial. Namun dia kesulitan karena tidak memiliki pengalaman bekerja dengan penyandang disabilitas dan koneksi ke mereka.

Peruntungannya berubah saat dia mengajar di sebuah lembaga swadaya masyarakat di Nikaragua pada 2013. Dua bulan di sana, dia berkesempatan mengunjungi Café de las Sonrisas—yang berarti kafe senyuman—di Granada. Semua karyawannya tunarungu. Mereka juga dilatih membuat hammock alias buaian untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Belajar dari kafe senyuman di Nikaragua, Dissa membulatkan tekad membuka kedai kopi serupa di dekat rumahnya di Pamulang. Untuk memuluskan niatnya, dia menemui Pat Sulistyowati, mantan Ketua Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia. Lewat perempuan 66 tahun itu, Dissa memperoleh jalan ke komunitas tunarungu.

Jadilah Cafe Fingertalk beroperasi mulai 3 Mei 2015—menempati gudang di halaman rumah Pat. Kelima karyawannya merupakan tunarungu. Dissa, yang bekerja di Singapura sejak 2014, menyempatkan pulang sepekan sekali untuk mendampingi mereka.

Menurut Dissa, tantangan terbesar usahanya adalah menyemangati para karyawan untuk tidak merasa canggung berhadapan dengan banyak orang. “Untungnya, perlahan mereka bisa percaya diri, malah jadi sangat bersemangat,” ujar dia.

Supaya komunikasi semakin lancar, Dissa mengikuti pelatihan bahasa isyarat di Singapore Association for The Deaf. Ilmunya dia turunkan kepada para karyawannya sehingga menguasai bahasa isyarat untuk tamu asing, di samping Bisindo alias bahasa isyarat Indonesia.

Bersama Pat, dia juga melatih para karyawannya menjahit, membatik, dan mendaur ulang sampah. Setahun berjalan, jumlah karyawannya berlipat menjadi 12 orang. Dissa bercita-cita memperluas usaha Fingertalk sehingga memberi peluang bagi lebih banyak tunarungu dan kaum difabel lain.

Thie Santoso, penyandang tunarungu, mengatakan upaya Dissa lewat Fingertalk membantu membangkitkan kepercayaan diri kaum difabel. Menurut perempuan 25 tahun ini, meski mengantongi gelar sarjana, penyandang disabilitas sulit mendapatkan pekerjaan. Dia merasakan betul pahitnya pengalaman saat ratusan berkas lamaran yang dia kirimkan terbentur dinding. Kemudian dia memilih untuk berwirausaha di bidang kuliner. "Dissa sangat peduli kepada anak-anak tunarungu, tinggal mengajarkan lebih banyak hal soal kuliner kepada karyawannya," ujar Thie. *

BOKS

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dissa Syakina Ahdanisa

Lahir             : Jakarta, 29 Februari 1990

Pendidikan      :

 - Master Akuntansi, University of New South Wales, Sidney, 2012

 - Sarjana Bisnis, Ritsumeikan Asia-Pacific Management University, Beppu, Jepang, 2010

 - SMA Negeri 70 Jakarta, 2006

Pekerjaan        : Analis Saham

Aktivitas         : Pendiri Cafe Fingertalk, Jalan Pinang, Pamulang Timur, Banten

AISHA SHAIDRA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya 2023

19 Desember 2023

Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya 2023

Kota Tangerang Selatan meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Utama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) Republik Indonesia (RI).


BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di Kota Tangerang Selatan

1 Desember 2023

Ilustrasi awan mendung/cuaca buruk. TEMPO/Aditia Noviansyah
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Buruk di Kota Tangerang Selatan

BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca buruk di Kota Tangerang Selatan, Banten yang ditandai hujan lebat disertai angin kencang.


Benyamin Harap Kualitas Keagamaan Meningkat dan Ekonomi Masyarakat Tumbuh

25 November 2023

Benyamin Harap Kualitas Keagamaan Meningkat dan Ekonomi Masyarakat Tumbuh

Lewat Harmony Fest, Benyamin Harap Kualitas Keagamaan Meningkat dan Ekonomi Masyarakat Tumbuh


Ben-Pilar di Tahun 2023 Banyak Raih Prestasi

24 November 2023

Ben-Pilar di Tahun 2023 Banyak Raih Prestasi

kinerja Pemerintah Kota Tangerang Selatan di tahun ini patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, sejumlah penghargaan diraih daerah yang baru menginjak usia 15 tahun.


Wali Kota Tangsel: Tsouth Kustom Kulture Miniatur Indonesia

16 Oktober 2023

Wali Kota Tangsel: Tsouth Kustom Kulture Miniatur Indonesia

Seluruh elemen masyarakat berkumpul tanpa memandang agama dan suku dari mana ia berasal di Tsouth Kustom Kulture


Rakornas bersama Kemendagri, Benyamin Jabarkan Capaian Tangsel

22 September 2023

Rakornas bersama Kemendagri, Benyamin Jabarkan Capaian Tangsel

Tangerang Selatan meraih sejumlah penghargaan berkat keberhasil berbagai program yang dijalankan.


Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Peduli Pelayanan Publik

12 September 2023

Pemkot Tangsel Raih Penghargaan Peduli Pelayanan Publik

Penghargaan kembali diraih oleh Pemerintah Kota Tangerang Selatan.


Siap Difungsikan Antar Jemput Sekolah, Pilar Pastikan Kesiapan Bus Trans Anggrek

6 September 2023

Siap Difungsikan Antar Jemput Sekolah, Pilar Pastikan Kesiapan Bus Trans Anggrek

Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Perhubungan terus melakukan persiapan difungsikannya Bus Trans Anggrek untuk antar jemput sekolah.


Upaya Kurangi Polusi Udara, Pemkot Tangsel Tambah Bus Sekolah Gratis dan Trayek Baru

4 September 2023

Sejumlah Bus Trans Anggrek yang rencananya akan dioperasikan pada Januari 2015 medatang, Tangerang, Banten, 19 Desember 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Upaya Kurangi Polusi Udara, Pemkot Tangsel Tambah Bus Sekolah Gratis dan Trayek Baru

Pemerintah Kota Tangerang Selatan akan menambah armada bus sekolah dan trayek baru sebagai upaya mengurangi polusi udara.


Ketua PMI Tangsel Tinjau Rumah Hasil Donasi Warga di Kota Serang

27 Juli 2023

Ketua PMI Tangsel Tinjau Rumah Hasil Donasi Warga di Kota Serang

PMI Tangsel menerima donasi warga sebesar Rp 203 juta.