TEMPO.CO, Jakarta - Mimpi buruk kerap terjadi pada anak. Mimpi buruk adalah mimpi yang menakutkan dan membuat resah hingga membuat kita terbangun. American Psychiatric Association mengatakan 10-50 persen anak-anak usia 3-5 tahun akan mengalami mimpi buruk setidaknya sekali dalam seminggu.
"Mimpi buruk ini bersifat genetik. Jika orang tua mengalami mimpi buruk, anak mereka dapat mengalaminya juga," kata De Koninck, psikolog dari University of Ottawa, seperti yang dikutip dari Todays Parent.
Mimpi buruk dialami anak karena mereka stres. Ada pula perasaan takut atau khawatir yang dirasakan sebelum tidur. Biasanya, mimpi buruk terjadi karena anak membaca buku cerita yang seram, mendengar cerita tentang tokoh yang menakutkan, ataupun menonton film horor.
Jadi jangan remehkan aktivitas anak sebelum tidur. Mimpi buruk akan sangat mengganggu. Jika anak mengalami mimpi buruk, cobalah untuk menenangkannya, membuatnya merasa nyaman, dan menyuruhnya untuk tidur kembali. "Mimpi buruk mengurangi kualitas tidur dan berpengaruh pada kehidupan," kata De Koninck.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan jika anak mengalami mimpi buruk.
- Coba menenangkannya dan membuatnya nyaman,
- Bimbing anak menarik napas dalam-dalam agar lebih rileks,
- Minta anak menceritakan apa yang dialami dalam mimpi buruknya,
- Minta anak menggambarkan tokoh menakutkan apa yang muncul dalam mimpi,
- Beri pengertian bahwa itu hanya mimpi, tidak nyata, dan tidak menyakitinya,
- Ceritakan sebuah cerita yang menyenangkan dan membuatnya tertidur kembali,
- Mintalah anak mengubah sudut pandang dari mimpi buruk menjadi cerita yang menyenangkan,
- Temani anak hingga tertidur,
- Setelah anak tertidur, biarkan ruang tidur dalam keadaan terang dan pintu terbuka, dan
- Jika sering mengalami mimpi buruk dan sangat menganggu, konsultasikan dengan dokter.
TODAYS PARENT | WEBMD | DINA ANDRIANI
Baca juga:
Board Game Tingkatkan Kecerdasan Anak
6 Urusan Sensitif bagi Anak Adopsi
Tanpa Sadar Anda Kumpulkan Sampah di Rumah, Ayo Cek