TEMPO.CO, Jakarta - Untuk seorang peneliti atau ahli farmasi, seharusnya aktivitas di laboratorium terasa mengasyikkan. Namun tidak demikian halnya untuk Helsa Devina, jebolan jurusan Farmasi, Universitas Indonesia.
Saat melamar ke Frisian Flag Indonesia, Devina dinilai tidak pernah bisa diam. Belakangan, dia merasa tidak betah berlama-lama di laboratorium, sehingga diterjunkan ke bidang pemasaran. “Awalnya, saya melamar untuk posisi Management Trainee. Kemudian saya ditempatkan di Sales Area. Di sanalah karier saya bergulir,” ujarnya.
Wanita kelahiran Padang, 8 Juli 1987, ini merasa tertantang dengan bidang barunya. Hal itu membuatnya tak merasa canggung saat melakoni tugas sebagai seorang tenaga penjual yang menjajakan produk dari satu toko ke toko lain dengan mengendarai sepeda motor. Beberapa hal sulit sebagai seorang tenaga penjual dilakoninya dengan penuh semangat dan percaya diri.
“Pengalaman saya dan tim menjadi salesman, SPG, sangat membantu di kemudian hari. Seperti saat harus memperbaiki dan mengembangkan fokus bisnis,” katanya.
Berkat keberanian, ketekunan, dan kegigihannya, karier Devina melesat di Frisian Flag. Menjadi management trainee pada Juni 2011, dia pun menduduki jabatan bergengsi, yakni National Key Account Manager, empat tahun berselang. Ada dua lapis jenjang karier yang ia lewati dengan mulus, yakni Regional Account Supervisor dan National Junior Key Account Manager.
Ia diberi tanggung jawab merencanakan, mengorganisasi, dan mengatur semua aktivitas di dalam key accounts (modern trader) serta bertanggung jawab mengembangkan promosi penjualan agar sesuai dengan rencana pemasaran merek.
“Tantangan terbesar perusahaan adalah perkembangan ekonomi. Sejauh mana investasi yang ditanam mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang optimal,” ujarnya.
Devina mengaku cukup kesulitan menghadapi orang-orang yang lebih senior yang menempati posisi selevel.
“Mungkin karena saya masih muda dan sudah menempati posisi ini. Terkadang cukup sulit bagi mereka untuk menerima direction dari saya,” katanya.
Untuk mengatasinya, Devina mengembangkan Project Join Business Plan, yang di dalamnya ada pengembangan kerja sama antardepartemen, seperti antara supplier dan retailer.