TEMPO.CO, Jakarta - Banyak wanita di Indonesia yang takut terkena sinar matahari dengan alasan khawatir kulitnya menjadi gelap. Pengaruh dari berbagai produk kecantikan telah membuat pola pikir mereka hanya terfokus pada kulit yang terang, bukan sehat.
Padahal para ilmuwan sudah menemukan fakta banyaknya manfaat sinar matahari, selain efek buruknya. Selain bisa menyumbang vitamin D yang dibutuhkan manusia untuk tulang dan gigi yang sehat, masih ada sederet manfaat dari berjemur di bawah sinar matahari, di antaranya membuat tubuh lebih langsing.
Hasil penelitian lain juga menemukan bahwa sinar matahari bisa membantu mengatasi obesitas, serangan jantung, stroke, asma, dan gejala sklerosa. Sinar matahari juga bisa meningkatkan libido dan memperbaiki suasana hati.
Para ilmuwan menemukan oksida nitrit dalam sinar matahari, zat kimia yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sistem kardiovaskuler, serta serotonin. Kekurangan sinar matahari sama tak sehatnya dengan merokok, begitu kata para ilmuwan dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia.
Mereka yang sudah berusia lanjut membutuhkan lebih banyak sinar matahari, begitu pendapat Dr Richard Weller dari Universitas Edinburgh, Skotlandia. Bersama timnya, ia sudah menemukan fakta bahwa sinar matahari bisa menurunkan tekanan darah sehingga memangkas risiko terkena serangan jantung dan stroke.
Sinar matahari juga dipercaya bisa menyembuhkan radang, terutama yang disebabkan virus dan bakteri. Dan yang tak boleh diabaikan adalah kemampuan sinar ultraviolet yang bisa menekan potensi seseorang mengalami obesitas dan diabetes tipe 2. Alasannya, bila kadar oksida nitrit kurang dalam darah, insulin tak bisa bekerja dengan semestinya sehingga mengakibatkan diabetes.
DAILYMAIL l PIPIT
Berita lainnya:
Hati-hati Sering Kesemutan, Gangguan Saraf?
Jerawat, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
5 Tipe Bokong dan Model Pakaian Dalam yang Cocok