Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tip Bila Si Kecil Tantrum  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Ilustrasi anak tantrum/sedih. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.COJakarta - Seorang anak kerap merajuk bila keinginannya tak dipenuhi. Misalnya, bocah itu menangis histeris saat dilarang bermain gunting. Semua mainan alternatif yang lebih aman sebagai pengganti yang diberikan ditolak. Lebih dari setengah jam anak tersebut terus menangis meraung-raung. Anak juga kerap memperlihatkan sikapnya yang mau menang sendiri. Terkadang, anak suka merebut apa saja yang dipegang teman-teman di lingkungan sekitarnya. 

Menghadapi anak yang mengamuk dan menangis memang memerlukan kesabaran dan trik tertentu. Menurut psikolog Efriyani Djuwita, orang tua harus mencegah agar anak tidak memainkan benda-benda berbahaya. Bila si anak kemudian marah dan mengamuk, itu risiko yang harus diambil ketimbang dia mengalami cedera. 

Untuk meredakan tangisan anak, menurut Efriyani, orang tua dapat memeluk dan menenangkan anak. Dalam kesempatan itu, kepada si anak bisa dijelaskan bahwa orang tua mengerti apa yang diinginkan si anak tidak tepat. 

Jika tangis anak tak reda juga, Efriyani menyarankan orang tua membiarkan anak mengeluarkan ekspresi marahnya itu melalui tangisan. "Asalkan anak tidak menyakiti dirinya, seperti menjambak rambut atau membenturkan kepala ke dinding," katanya.

Saat tangisan dan amukan anak tak bisa dihentikan, dia menambahkan, katakan kepada anak bahwa dia boleh menangis jika memang merasa marah dan ingin menangis. Setelah anak tenang dan menghentikan tangisannya, barulah orang tua mendekati anak. 

Setelah anak tahu bahwa orang tua mengerti apa kemauan anak, orang tua mesti menjelaskan kepada anak alasan mereka melarang anaknya melakukan sesuatu yang dianggap berbahaya. Saat itulah orang tua dapat menjelaskan apa yang dilakukan orang tua adalah untuk kebaikan sang anak. 

Terhadap anak yang bertingkah di tempat umum, Efriyani mengatakan sikap orang tua yang terpaksa menuruti kehendak anaknya sebenarnya keliru. Sebab, dari situ anak akan belajar dan menyimpulkan bahwa ia dapat mengulangi metodenya mengamuk di hadapan orang lain untuk mencapai tujuannya. 

Anak yang mengamuk atau sering disebut temper tantrum (tantrum), menurut Efriyani, sebenarnya merupakan keadaan yang wajar dialami anak berusia 2-3 tahun. "Ini merupakan tahap uji coba anak supaya diperhatikan dan dituruti," tuturnya.

Namun ekspresi marah pada anak ini akan hilang dengan sendirinya seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu, anak akan malu sendiri kepada teman sebayanya jika bertingkah yang tidak baik. Biasanya, pada usia 5 tahun, kata Efriyani, anak akan mengalami perkembangan emosi dan perasaan. "Pada usia 5 tahun, anak akan merasa malu pada lingkungan jika mengamuk, apalagi di depan umum," ujarnya. 

Penyebab Tantrum:

- Anak terhalang keinginannya mendapatkan sesuatu.

- Ketidakmampuan anak mengungkapkan keinginan karena keterbatasan bahasa.

- Kebutuhan yang tak terpenuhi. Misalnya, anak yang aktif akan tidak nyaman dalam perjalanan jauh dengan mobil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Pola asuh orang tua yang terlalu memanjakan anak dan orang tua yang mengasuh secara tidak konsisten.

- Anak merasa lelah, lapar, atau dalam keadaan sakit.

- Anak sedang stres (akibat tugas sekolah) dan karena merasa tidak aman.

Yang harus dilakukan saat anak tantrum:

- Jika tantrum terjadi di tempat umum, pindahkan anak ke tempat aman untuknya melampiaskan emosi. Jauhkan anak dari benda-benda yang bisa membahayakan dirinya atau orang lain.

- Orang tua harus tetap tenang, berusaha menjaga emosi. Jangan sampai memukul dan berteriak marah kepada anak.

- Sebaiknya tidak membujuk-bujuk, tidak berargumen, tidak memberikan nasihat moral agar anak menghentikan amukannya.

- Jika tantrum tidak selesai-selesai, peluk anak dengan rasa cinta. Jika tidak bisa memeluknya, minimal Anda duduk atau berada dekat dengannya.

- Saat tantrum sudah berhenti, jangan memberikan hukuman, nasihat, teguran, atau sindiran. Juga jangan memberi hadiah dan tetap tidak boleh meluluskan keinginan anak.

- Berikanlah rasa cinta dan rasa aman Anda kepada anak. Tunjukkan kepadanya, sekalipun ia telah berbuat salah, sebagai orang tua Anda tetap mengasihinya.

KORAN TEMPO

Berita lainnya:
Obat Jerawat dari Dapur 
Koedelos, Brownies Sensasi Dingin
4 Kebutuhan Psikologis Anak Korban Perceraian

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?


Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com
Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.


4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

www.graphics.iparenting.com
4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini


Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.


5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

Ilustrasi anak dan orang tua melakukan kegiatan seru. Freepik.com/Jcomp
5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.


Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)
Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.