TEMPO.CO, Jakarta - Wanita blasteran London-Blitar, Angela Jelita Richardson memiliki kesan buruk terhadap sampah botol air mineral di jalanan. Pasalnya, saat melakukan gerakan Clean Up Jakarta Day, ia banyak menemukan botol air mineral berisi air kencing yang dibuang sembarangan. Padahal daerah yang dibersihkannya adalah daerah elit perkantoran Jakarta, Sudirman – Thamrin.
“Ini karena tidak tersedianya toilet umum di jalanan, terutama saat hujan atau macet, biasanya lelaki yang melakukan kebiasaan ini, mereka pee di dalam botol air mineral, lalu membuangnya di sembarang tempat,” ujar Angela.
Wanita ini marah pada perilaku manusia yang memperlakukan sampah seenaknya tanpa memperhatikan kebersihan lingkungan. “Mereka (orang yang membuang sampah di sembarang tempat) seharusnya memikirkan bagaimana dampak selanjutnya, seperti penyakit yang dapat ditimbulkan dari sampah yang dibuang sembarangan,” kata Angela.
Kekesalan Angela tidak cuma sebatas memprotes kelakukan pembuang sampah sembarangan. Ia memikirkan konsep bagaimana cara membersihkan Jakarta. Lalu, terciptalah gerakan Clean Up Day Jakarta (CUDJ).
Baca juga:
Lipstik Oranye untuk Kulit Sawo Matang, Siapa Takut?
Syahrini Belajar Dandan ke Luar Negeri, Bagaimana Hasilnya?
Bachelor of Science di bidang Media Technology dari London College of Music and Media ini sadar kegiatan yang ingin diwujudkannya bukan perkara mudah dan murah. Apalagi untuk mengajak orang berkotor-kotor ria memungut sampah di Minggu pagi. Beberapa kali proposal yang disebar Angela tersendat, bahkan hampir ditolak di salah satu instansi pemerintah yang memang bertugas mengurusi sampah. Namun, ia pantang menyerah.
Angela terus memutar otak. Sudah banyak cara ia tempuh. Hasilnya tak sia-sia. konsep membersihkan sampah di Jakarta yang diusungnya tidak cuma sampai pada pengangkutan sampah dan dikumpulkan di sebuah titik saja, tetapi sampai proses daur ulang.
Demi mengetahui alur bagaimana ritme pengelolaan sampah, Angela rajin mengunjungi TPA Bantar Gebang. Tak hanya itu, ia juga mengajak para ekspatriat membersihkan Jakarta. Bahkan, beberapa CEO dari perusahaan asing turut turun ke jalan membersihkan sampah, sekaligus memberi dukungan materi. Sebut saja perusahaan besar seperti Maersk, Adaro, Santa Fe relocation service, Coca Cola Amatil, Itochu dan Karcher.
Angela juga melibatkan beberapa komunitas gerakan bersih-bersih Jakarta dalam kegiatan Clean Up Jakarta Day, seperti Bersih Nyok, Komunitas Ciliwung, dan sebagainya. “Mereka isinya anak muda yang penuh semangat dan memberikan kontribusi besar untuk CUJD,” kata Angela.
Mimpi yang ingin diwujudkan wanita kelahiran 12 September 1983 ini pun sederhana. Ia ingin suaranya didengar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahya Purnama atau Ahok. “Setidaknya, sediakanlah toilet umum di sepanjang jalur Car Free Day dan tegakkan aturan memilah sampah di rumah,” kata Angela. Sebab kebiasaan memperlakukan sampah dengan benar di rumah, diyakini Angela akan terbawa hingga ke jalanan.
KORAN TEMPO | CHETA NILAWATY
Berita lainnya:
Artis Inggris Mulai Kepincut Tren Selfie Tanpa Busana
Hebooh, Gadis 11 Tahun Ini Bisa Naik Pesawat Tanpa Tiket
Saipul Jamil Jual Rumah TKP: Bangkrut atau Hapus Kenangan?