TEMPO.CO, Jakarta - Melatih anak buang air kecil dan besar di toilet merupakan satu proses tumbuh kembang anak yang penting. Alpa memperhatikan toilet training, bisa-bisa anak Anda keterusan ngompol sampai usia sekolah.
"Ada pasien saya yang kelas 3 SD, saat main laptop, tiba-tiba pipis dan buang air besar tanpa dia sadari," ujar Dokter Spesialis Anak I Gusti Ayu Nyoman Partiwi di seminar tumbuh kembang anak di Rumah Sakit Bunda, Jakarta Pusat, Kamis, 28 April 2016.
Menurut Dokter Tiwi, panggilannya, toilet training perlu dimulai sedini mungkin. Dia mengatakan para orang tua bisa memulainya saat bayi 13 tahun. "Targetnya, bayi dua tahun sudah buang air di kamar mandi," katanya. Berikut tipsnya.
- Lepas popok. Tujuannya, bayi merasakan sensasi basah dan kering--hal yang tidak dia alami saat mengenakan popok, karena air seni langsung terserap.
- Latih bayi untuk buang air saat akan dan bangun tidur. Caranya, "Semprotkan air ke dubur dan kemaluannya," ujar Tiwi. "Itu akan merangsangnya untuk buang air."
- Hitung jarak antara bayi makan-minum dan buang air. Biasanya seseorang memiliki interval mengkonsumsi makanan-minuman dan buang air yang kurang lebih sama"Sehari tujuh sampai delapan kali buang air kecil," kata Tiwi.
- Baca kode bayi saat buang air. "Biasanya tiba-tiba dia diam lalu mojok saat pup," ujar dia.
- Jangan frustasi. Latihan ini harus dilakukan berulang-ulang.
REZA MAULANA