Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas Minum Obat Kuat, Bisa Mematikan!

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi Bahaya cepat
Ilustrasi Bahaya cepat "greng". Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pria yang terbiasa menggunakan 'obat kuat' bisa jadi tampak perkasa di atas ranjang. Namun demikian, ada di antara mereka yang mengeluhkan efek tak enak, seperti wajah panas, sakit kepala, diare ringan, dan sering buang air kecil.

Banyak orang tidak tahu bahwa obat yang mereka tenggak tak lolos dari uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Obat yang diklaim ”herbal” sekalipun terbukti dicampur sildenafil sitrat dan tadalafil, dua zat yang masuk kategori obat keras. Banyak pria tertipu lantaran ingin perkasa lewat jalan pintas.

Wimpie Pangkahila, Kepala Bagian Andrologi (ilmu tentang sistem reproduksi pria) dan Seksologi Universitas Udayana, Bali, pernah menyatakan dua zat itu sejatinya bukan musuh. Selama digunakan dengan tepat di bawah pengawasan dokter, keduanya bisa memperbaiki fungsi ereksi. Kalau dipakai sembarangan, tanpa pengecekan riwayat kesehatan pasien dan keluhannya, obat-obatan itu bisa membahayakan, bahkan mematikan. Potensi seks bisa-bisa hilang permanen.

Lebih buruk lagi, obat-obatan yang dijual bebas ini dinyatakan ”tradisional”, ”herbal”, dan ”tanpa efek samping”, sehingga orang merasa aman menelannya. Padahal semestinya obat herbal dan tradisional itu positif. Dalam banyak aspek, obat-obatan alami relatif lebih aman karena tanpa bahan kimia yang mungkin berefek samping bagi tubuh.

Sebaliknya, obat-obatan alami itu berfungsi antara lain untuk mengurangi kandungan racun dan melindungi tubuh dari unsur-unsur merusak, misalnya mahkota dewa, jahe, lengkuas, bawang putih, daun sirih, sambiloto, kunyit putih. Tak terhitung jumlahnya di Indonesia,yang kaya varietas tanaman.

Wimpie memberikan tip memilih obat herbal dengan cerdas. Selain mencermati kandungannya dan berkonsultasi ke dokter, konsumen bisa melihat dari cara kerjanya. Jika bereaksi instan, dapat dipastikan si ”herbal” mengandung obat keras dan berbahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tak seperti obat-obat dari bahan kimia, yang dapat bereaksi dalam hitungan menit atau jam, obat herbal membutuhkan waktu lebih lama, bahkan bisa beberapa minggu atau bulan.

U-MAG

Berita terpopuler lainnya:

Pertama dalam 13 Tahun, Pendapatan Apple Turun
Kafein Pembakar Lemak
Ini Tanda Suamimu adalah 'Anak Mami'

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

18 hari lalu

Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Ayodhia G.L Kalake menyerahkan cenderamata kepada Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy di acara Program Edukasi & Intervensi Stunting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan, di Kupang, NTT, Kamis, 7 Maret 2024/Istimewa
Stunting Jadi Masalah Bersama, Edukasi Antar Pihak Harus Dilakukan

Stunting masih menjadi masalah bersama. Perlu kolaborasi antar pihak untuk menyelesaikan stunting yang masih jadi perhatian.


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

20 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

21 Januari 2024

Ilustrasi nikah muda. shutterstock.com
7 Sumber Konflik Pernikahan Menurut Konselor

Konselor pernikahan memaparkan tujuh sumber konflik dalam rumah tangga. Apa saja dan bagaimana mengatasinya?


Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

20 Juni 2023

Aktivitas Tenggara Youth Community yang dalam menyampaikan materi edukasi kesehatan reproduksi. Dok. Istimewa
Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.


Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

1 Mei 2023

Suasana pemberian materi kelas kampanye dengan alat peraga berupa boneka di acara National Youth Camp Sexual and Reproductive Health and Rights (SRHR) pada 16-18 Juli 2019 Embung Kaliaji, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Cegah Seks Bebas, Pentingnya Remaja Putri Pahami Kesehatan Reproduksi

Remaja putri perlu menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari seks bebas untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, kehamilan di luar nikah.


Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

15 April 2023

Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Perlunya Peran Orang Tua Edukasi Anak Perempuan Kesehatan Reproduksi

Orang tua harus bisa menjadi sumber pengetahuan utama bagi anak perempuan tentang masalah kesehatan reproduksi, terutama jika sudah menstruasi.


Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

9 Januari 2023

Ilustrasi pelecehan seksual pada anak perempuan. Shutterstock
Perlunya Pendidikan Seks sejak Dini untuk Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual

Pemerhati anak mengatakan pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari kejahatan seksual. Bagaimana caranya?


CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

3 Desember 2022

Thumbnail grafis Pasal Kontroversi RKUHP
CISDI Kritik Pasal Pidana soal Alat Kontrasepsi di RKUHP: Beri Dampak Buruk

CISDI menyampaikan kritik atas dua pasal kesehatan di Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).


Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

25 Agustus 2022

Ilustrasi test pack kehamilan. Freepik.com
Berapa Lama Terjadi Kehamilan setelah Bercinta?

Kesehatan umum dan reproduksi juga berperan dalam menentukan apakah kehamilan bisa terjadi dengan cepat atau tidak.


Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

28 Juni 2022

Ilustrasi pesta pernikahan. Pexel/Kha Ruxury
Pentingnya Persiapan Pasangan sebelum Menikah demi Kesehatan Reproduksi

Persiapan untuk berkeluarga perlu dimulai sejak memasuki usia remaja. Salah satu tujuannya menjaga kesehatan reproduksi kelak.