TEMPO.CO, Jakarta - Susu bukanlah sumber utama kebutuhan kalsium—kendati menjadi sumber kalsium terpopuler di negara maju. Pria membutuhkan kalsium walau mereka tak mengalami menopause yang mengundang osteoporosis atau keropos tulang. Lebih-lebih di usia paruh baya, kaum lelaki perlu memperhatikan tambahan kalsium.
Kalsium dan mineral dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko diabetes atau kencing manis. Satu lagi manfaat kalsium ditunjukkan hasil penelitian terbaru sejumlah ilmuwan di Jepang, yaitu perannya yang penting dalam proses penyerapan dan pencernaan makanan.
Lidah adalah salah satu bagian yang mampu ”mengendus” tingkat kalsium melalui rasa manis dan tawar yang masuk ke mulut. Rasa manis yang lebih kuat menunjukkan kadar kalsium yang lebih tinggi, begitu pula sebaliknya. Satu saran, jangan mudah terpikat iklan yang menyebutkan susu adalah sumber utama kalsium. Masih banyak sumber kalsium selain susu.
”Dari 800 miligram kebutuhan kalsium per hari, hanya 23 miligram yang terpenuhi dari susu,” kata ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor, Ali Khomsan. Karena itu, untuk mendapatkan tulang kuat tak bisa hanya mengandalkan susu. Menurut Ali, susu sebagai sumber kalsium utama memang populer di negara-negara maju.
Selain susu murni, ada sejumlah produk turunan yang mereka konsumsi, macam keju, es krim, atau yoghurt. Ini berbeda dengan masyarakat Indonesia, yang tingkat kesadaran minum susunya masih rendah. Itulah sebabnya masyarakat Indonesia diharapkan mengkonsumsi sumber kalsium selain susu yang bersumber dari makanan nabati dan hewani. ”Untuk sayuran, pilih yang berwarna hijau tua, seperti brokoli, bayam, daun singkong, dan daun pepaya,” kata Ali.
Sumber kalsium nabati lain berasal dari kacang-kacangan dan olahannya, seperti kedelai, kacang merah, dan kacang polong. Untuk sumber makanan hewani, guru besar ini menyarankan kita menyantap berbagai macam ikan yang bisa dimakan bersama tulangnya, seperti teri atau ikan apa pun yang dimasak presto atau duri lunak. Sumber kalsium lain ada dalam daging (ikan, sapi, udang, dan kambing) serta telur.
Kalsium sebaiknya dikonsumsi sejak dini, karena masing-masing usia memiliki kebutuhan kalsium tak sama. Kebutuhan kalsium paling tinggi adalah saat remaja (9-18 tahun) dan dewasa (19-50 tahun), serta > 51 tahun. Banyak ilmuwan percaya tulang keropos dapat dicegah dengan cara menjaga kemampuan tubuh menahan simpanan kalsium, bukan dengan memperbanyak asupan kalsium ke dalam tubuh. Caranya dengan banyak-banyaklah berolahraga.
MAJALAH TEMPO
Berita terpopuler lainnya:
Mamah Dedeh di Depan Yusril: Pret, Enggak Percaya Gua!
Tamara Bleszynski Bertemu Penjambaknya, Inilah yang Terjadi
Ahok Ungkap Genk Golf di Balai Kota