TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia, bullying atau merisak tak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga marak di media sosial.
Yang sedang hangat adalah kasus Sonya Depari. Netizen mencaci Sonya setelah videonya memarahi seorang polwan dan mencatut nama Irjen Arman Depari tersebar luas. Tak kuat melihat merisak terhadap anak dan keluarganya, ayah Sonya meninggal dunia tak lama setelahnya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua. Ketika anak menjadi korban merisak :
Jangan:
- Mendamprat pelaku perundungan, melapor kepada orang tua pelaku, dan menuntut balas dendam. “Hal itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Jika anak Anda tidak percaya diri-- kebanyakan korban perundungan demikian—hal itu hanya akan menambah kecemasan dan stres,” kata Sandra Hiller, konselor di jasa konseling anak dan remaja ChildLine.
- Memarahi pelaku perundungan secara langsung hanya akan membuat anak Anda semakin dirundung di waktu lain, ketika Anda tidak bersamanya.
- Mengabaikan perundungan yang dialami anak. “Jangan pernah menyuruh mereka mengabaikannya,” Lyndall Horton-James, konsultan dari Lembaga Pendidikan Pencegahan Perundungan sekaligus penulis buku Raising Bullywise Kids, memperingatkan. “Itu hanya akan mengajarkan bahwa perisakan dapat ditoleransi alih-alih dihentikan—dan memicu mereka melakukan tindak perisakan di masa mendatang,” tegas Lyndall.
Sebaiknya:
- Hindari bersedih dan marah karena hanya akan membahagiakan para perisak.
- Bimbing anak agar fokus pada hal-hal positif.
- Libatkan anak dalam lingkungan sosial yang bisa menerima mereka, agar terbangun rasa percaya diri, misalnya dengan mendaftarkan anak untuk mengikuti les kegiatan yang disukainya. Aurel Hermansyah bisa dijadikan contoh remaja yang “tahan banting” meski berkali-kali dirundung. Belakangan Aurel dicibir netizen karena diketahui mengikuti ujian nasional kejar paket C. Padahal, anak-anak homeschooling memang harus menempuh ujian kejar paket untuk mendapat ijazah penyetaraan. “Aku enggak ngapa-ngapain juga pasti di-bully. Jadi, ya sudah, biarkan saja orang bilang apa,” ujar Aurel santai.
Aurel punya cara jitu menghadapi para perundung. Pernah, Aurel dituding sebagai anak durhaka oleh hater lantaran jarang mengunggah foto bersama ibu kandungnya, Krisdayanti. Alih-alih membalasnya, ia menulis curhat panjang tentang masalah keluarga dan kesulitannya bertemu sang ibu. Tulisan Aurel sukses meluluhkan banyak orang, termasuk sang ibu. Bahkan juga para perundung.