Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Musim Pancaroba, Lahap 5 Makanan Berikut agar Selalu Fit

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com
Ilustrasi wanita flu. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sepanjang September hingga November ini Indonesia akan memasuki masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan. Masa peralihan musim atau disebut pancaroba membuat tubuh manusia beradaptasi dengan lingkungan.

Dalam proses penyesuaian diri, tak semua orang mampu mentoleransi perubahan temperatur udara yang naik atau turun drastis, embusan angin yang cukup kencang, atau kondisi yang mendadak lembap. Jika tak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya badan akan terasa sakit. Untuk mengatasinya terapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan mengkonsumsi makanan peningkat imunitas yang baik untuk daya tahan tubuh.

Ahli gizi asal Manhattan, Amerika Serikat, Farah Fahad menyarankan melahap sayuran dan buah yang kaya vitamin dan antioksidan demi persiapan menghadapi perubahan musim. Berikut lima buah dan sayur peningkat imunitas menurut Farah Fahad:

1. Labu

Penyakit yang sering menyerang di musim pancaroba adalah flu. Untuk menangkalnya, Farah menyarankan mengkonsumsi labu yang kaya vitamin C untuk membantu menopang sistem pertahanan tubuh. Tingginya kadar vitamin A dalam labu juga menjadi nilai tambah untuk kesehatan mata dan kulit. "Vitamin A mempercepat proses pembaruan kulit karena meningkatkan produksi kolagen. Saya suka menyajikan labu panggang sebagai makanan penutup," katanya.

2.  Kubis Brussel

Meski bentuk kubis ini kecil, tetapi manfaatnya sangat besar. Farah mengatakan kubis brussel mengandung sulfur yang membantu menghilangkan racun dari makanan dan lingkungan. Kubis ini juga kaya vitamin K dan berbagai jenis mineral. "Kubis ini sangat penting untuk meningkatkan fungsi saraf dan otak," ujarnya.

3. Apel

Apel merah mengandung antioksidan yang disebut quercetin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, apel memiliki serat larut dan tak larut yang tinggi sehingga sistem pencernaan menjadi lebih sehat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Ubi jalar

Jika Anda ikut pelatihan kebugaran, biasanya ubi selalu disarankan sebagai makanan pokok karena kaya karbohidrat. Namun, ubi tak hanya kaya karbohidrat, melainkan juga potasium. "Elektrolit, kalium, kalsium, magnesium, dan sodium membantu keseimbangan retensi cairan, kontraksi otot, dan fungsi jantung di dalam tubuh," katanya.

5. Lobak

Sayur kerabat wortel ini menawarkan perpaduan nutrisi pembangkit tenaga termasuk folat, vitamin B6, dan vitamin B5 yang penting untuk produksi energi dan metabolisme. Mengolah lobak pun terbilang mudah. Bisa dengan cara dipanggang atau sebagai bahan pelengkap sup.

TABLOIDBINTANG

Baca juga:
Hati-hati, Tindik Hidung Berisiko Terserang Keloid
Hindari Pakai Kapas dan Alkohol untuk Bersihkan Luka
Cara Berjalan Bisa Memprediksi Cepat Lambatnya Kematian

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

19 hari lalu

Ilustrasi hujan petir. nydailynews.com
Ahli Petir ITB Ungkap Cara Petir Menyambar dan Bagaimana Menghindarinya

Petir akan menyambar titik yang terdekat dengannya.


IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

26 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

PB IDI mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap DBD di musim pancaroba seperti sekarang.


Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

28 hari lalu

Ilustrasi hujan es. youtube.com
Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.


10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

29 hari lalu

Ilustrasi mendung di Jakarta. TEMPO/Frannoto
10 Makanan dan Minuman Sehat di Musim Pancaroba

Cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat, disertai kilat atau petir, angin kencang, dan fenomena hujan es dapat terjadi di musim pancaroba saat ini.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

29 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem

31 hari lalu

Seorang petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Panen Raya di Beberapa Sentra Padi Dibayangi Potensi Cuaca Ekstrem

Selama periode pancaroba, kata BMKG, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.


Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

32 hari lalu

Bencana tanah longsor di Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Senin siang 6 Maret 2023. Bencana terjadi di tengah cuaca ekstrem hujan lebat di pulau yang berjarak perjalanan 14 jam kapal laut dari pusat kabupaten itu. (ANTARA/HO-Cherman)
Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba

BMKG pancaroba picu pembentukan awan cumulonimbus. Awan yang berpotensi petir, angin kencang, puting beliung, bahkan terjadinya hujan es.


Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

33 hari lalu

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. (BMKG)
Waspada Cuaca Ekstrem, BMKG: Indonesia Mulai Masuk Musim Pancaroba

Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat.


Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Sering Muncul Selama Musim Pancaroba

17 November 2023

Di Bawah Ancaman Banjir dan Kencing Tikus
Mengenal Leptospirosis, Penyakit yang Sering Muncul Selama Musim Pancaroba

Selain demam berdarah (DBD), leptospirosis juga menjadi penyakit yang sering muncul ketika musim pancaroba tiba. Lantas, apa itu penyakit leptospirosis?


Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

17 November 2023

Sejumlah anak menutup hidung saat petugas Dinas Kesehatan melakukan pengasapan di salah satu rumah di Desa Pataruman, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/11). Sekitar 124 warga dari dua RT di Desa ini terkena demam Chikungunya. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Selain DBD, Ini 3 Penyakit Berbahaya pada Musim Pancaroba

Indonesia sudah memasuki musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan. Kedatangan musim pancaroba juga memicu munculnya 3 penyakit berbahaya selain DBD