TEMPO.CO, Jakarta - Semarah apa pun Anda kepada pasangan ketika mendapatinya selingkuh, usahakan bicarakan berdua saja. Tak perlu melampiaskan amarah di depan publik, terlebih di hadapan anggota keluarga lain, seperti anak.
Baca: Kasus Bos Bakmi, Kenali 6 Tanda Pasangan Selingkuh
Ibu, ayah, ada masalah yang perlu disimpan dan diselesaikan berdua saja tanpa harus melibatkan anak, salah satunya isu perselingkuhan. Menurut Sri Juwita Kusumawardhani, psikolog klinis dari Universitas Indonesia, ada beberapa alasan mengapa anak tidak perlu terlibat dalam persoalan perselingkuhan antara Anda dan pasangan.
1. Anak belum tentu mengerti
Terutama jika masih kecil, anak-anak belum paham dengan apa yang terjadi pada orang tuanya. Sebaiknya tak perlu menyampaikan bahwa terjadi perselingkuhan di antara kedua orang tuanya. Berbeda jika anak sudah remaja atau dewasa. Biasanya, mereka akan menyadari atau memahami apabila orang tuanya selingkuh.
Baca juga: Suami Selingkuh, Bagaimana Sebaiknya Istri Bersikap?
2. Kehilangan rasa hormat dari anak-anak
Jika akhirnya anak-anak mengetahui salah satu di antara kedua orang tuanya berselingkuh, secara psikologis, anak biasanya kehilangan rasa hormat kepada orang tuanya. Menurut Sri Juwita, hal ini disebabkan anak merasa kecewa karena orang tuanya tidak bisa menjadi contoh yang baik.
3. Trauma pada hubungan romantis
Tidak hanya Anda yang mungkin mengalami trauma, anak pun demikian. Rasa percaya anak terhadap pernikahan atau hubungan romantis di kemudian hari bisa berkurang. Kelak, sang anak mungkin lebih mudah curiga kepada pasangan atau tidak percaya bahwa pernikahan akan memberi kebahagiaan.
Artikel lainnya: Wanita yang Memulai, 1 dari 7 Alasan Pria Selingkuh
TSARINA MAHARANI