TEMPO.CO, Jakarta - Mempersiapkan pernikahan, termasuk memilih penyedia jasa pengelola acara pernikahan atau wedding organizer (WO), yang sesuai dengan rencana acara pernikahan dan anggaran, bukan hal mudah. Anda dan pasangan perlu berhati-hati dan sabar sampai dapat menentukan WO yang tepat untuk mempersiapkan pernikahan impian yang telah direncanakan.
Apabila Anda salah menjatuhkan pilihan, bisa jadi keinginan Anda dan pasangan tak dapat terwujud. Lebih parah lagi, ada banyak WO palsu atau abal-abal yang justru berniat jahat. Alih-alih semuanya berjalan lancar, rencana pernikahan harus kandas di tengah jalan.
Sebelum hal itu terjadi, pastikan Anda telah mengecek hal-hal berikut ini pada setiap calon WO yang akan Anda gunakan. Menurut Supriya Raharja Yuwono, CEO dari konsultan pernikahan Wedding& Indo, beberapa hal yang harus Anda pastikan adalah sebagai berikut ini.
#Reputasi
Pastikan Anda bertemu dengan WO atau konsultan pernikahan yang memiliki rekam jejak baik. Coba cek juga bagaimana legalitas bisnis tersebut secara hukum, apakah terdaftar atau tidak. Jangan terburu-buru memutuskan sampai Anda yakin bahwa konsultan pernikahan tersebut memang pas untuk mewujudkan acara impian.
#Rekomendasi
Salah satu cara terbaik untuk memastikan apakah WO yang Anda pilih benar-benar bersedia membantu adalah melalui rekomendasi teman-teman atau keluarga. Lebih baik memilih konsultan pernikahan yang memang sudah terbukti sukses menyelenggarakan acara pernikahan orang-orang yang kita kenal. Risiko acara gagal atau bahkan tertipu pun menjadi kecil.
#Dokumentasi
Jangan lupa untuk mengecek hasil dokumentasi atau arsip pernikahan yang pernah diselenggarakan oleh WO yang Anda temui. Apabila memungkinkan, coba hubungi salah satu atau beberapa klien yang terdokumentasi oleh mereka. Apabila ternyata tidak bisa dihubungi atau pihak WO tidak mau memberikannya, Anda patut mencurigainya.
TSARINA MAHARANI
Artikel lain:
4 Sebab Perempuan Memilih Jomblo dan Tidak Menikah
Penghasilan Suami Lebih Kecil, Bagaimana Istri Mesti Bersikap
Membaca Wajah dengan Fisiognomi, Apa Itu?