TEMPO.CO, Jakarta - Bayi prematur adalah anak yang lahir sebelum melewati 37 minggu kehamilan. Kategori kelahiran prematur termasuk akhir masa kehamilan, lahir di minggu 34-36, cukup prematur yaitu lahir di minggu 32-36, dan sangat prematur terjadi pada saat bayi lahir sebelum minggu ke 32.
Bayi yang lahir prematur kemungkinan besar akan terlihat dan bersifat berbeda dibanding bayi yang tidak prematur. Beberapa masalah kesehatan perlu diwaspadai, namun orang tua juga perlu mengetahui beberapa hal yang sering terjadi pada bayi prematur dan juga pada orang tua yang memiliki bayi prematur.
Seperti dilansir healthychildren.com, fitur bayi prematur tampak lebih tajam dan kurang bulat dibanding bayi yang tidak prematur, dan mungkin dia tidak akan memiliki vernix yang melindungi kulit pada saat lahir. Vernix biasanya tidak diproduksi sampai menjelang akhir kehamilan. Namun jangan khawatir, karena pada saatnya dia akan terlihat seperti bayi biasa.
Semakin dini bayi lahir, semakin kecil ukurannya, semakin besar kepalanya bila dibanding dengan bagian tubuhnya yang lain, dan semakin sedikit lemak yang dimiliki. Rata-rata bayi lahir dengan berat sekitar 3,17 kilogram, sedangkan bayi yang lahir prematur beratnya bisa 2,26 kg atau bahkan kurang. Namun berkat kemajuan medis, bayi yang lahir dengan berat badan 1 kg pun memiliki kesempatan besar untuk bertahan hidup.
Bagi orang tua, memiliki bayi yang lahir prematur bisa menyebabkan stres dan khawatir, terutama menyangkut kesehatannya. Bayi yang lahir prematur tak jarang harus langsung dibawa ke unit perawatan intensif neonatal (NICU) untuk diberikan perawatan dan dukungan intensif.
Jika bayi membutuhkan bantuan pernapasan, dia mungkin diberi tambahan oksigen atau peralatan khusus seperti ventilator, dan membuat seorang ibu tidak bisa langsung menggendongnya. Karenanya, seorang ibu bisa merasa kehilangan pengalaman memegang, menyusui, dan merasa dekat dengan bayinya setelah melahirkan.
Namun, hal tersebut tak bisa menjadi alasan untuk menjauhkan ibu dengan bayi. Luangkan waktu sebanyak-banyaknya bersama sang buah hati sesuai dengan kondisi masing-masing bila anak berada di NICU. Bayi prematur akan siap untuk pulang ke rumah begitu dia bisa bernapas sendiri, menjaga suhu tubuh, bisa diberi ASI atau susu botol, dan berat badan bertambah hingga mencapai normal.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA
Artikel lain:
Hasil Penelitian: Tidur Tengkurap Lebih Aman buat Bayi
Atasi Iritasi Kulit Bayi dengan Ekstrak Bunga Kalendula
Penyebab Bayi Lahir Prematur, Ibu Kurang Gizi sampai Kurang Bobot