TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai makeup artist yang lahir dan besar di New York, Amerika Serikat, impian untuk bekerja di New York Fashion Week (NYFW) adalah keinginan Neil Scibelli. Energi, kolaborasi kreatif, lingkungan di belakang panggung yang serba cepat itu semua sangat menarik baginya.
Impiannya terwujud dan jam kerja yang tak terhitung jumlahnya, membuat Scibelli sadar pentingnya pengalaman dalam membentuk karier, etos kerja, dan pemahaman keseluruhan industri tempatnya bekerja. Kepada PopSugar, Scibelli membagikan bagaimana rasanya bekerja di belakang panggung New York Fashion Week sebagai penata rias.
1. Mempelajari setiap makeup look dengan cepat
Meskipun tampaknya para makeup artist memiliki masa persiapan yang matang sebelum model berjalan di atas catwalk, kenyataannya mereka mempelajari setiap makeup look tepat sebelum pertunjukan. “Kami biasanya memiliki waktu sekitar 10 menit untuk menyelesaikannya pada setiap model,” ujar Scibelli.
Setiap perancang akan memiliki model utama dalam makeup look, dan mereka akan mendemonstrasikannya hari itu ke seluruh tim makeup artist. Setelah itu makeup artist bertugas untuk menirukannya ke seluruh model.
2. Kerja sama
Dibutuhkan sebuah kerja sama untuk membuat peragaan busana di New York Fashion Week berjalan dengan sukses, terutama dengan keterbatasan waktu yang diberikan. Sangat penting untuk bersikap fleksibel dengan ruang di belakang panggung karena ada banyak orang yang mengerjakan seorang model pada saat bersamaan.
“Rambut, kuku, stylist, belum lagi fotografer dan wartawan mengambil gambar di sekitar. Saya pribadi saat masuk ke zona ini tetap fokus pada apa yang sedang saya lakukan,” ujar Scibelli.
3. Makeup natural
“Saya tidak pernah bekerja dengan perancang atau tim kreatif selama pekan mode yang tidak secara khusus mengatakan bahwa mereka menginginkan kulit alami yang bersih,” katanya. Mereka fokus pada penampilan yang menunjukkan kulit tetap alami dan bercahaya, bukan cakey atau terlalu tertutup makeup. Perawatan kulit para model lebih penting daripada alas bedak.
4. Menggunakan produk multifungsi
Scibelli mengungkapkan saat peragaan busana menampilkan banyak keindahan, yang sesungguhnya para makeup artist menggunakan lipstik di pipi dan bahkan mata.
5. Jaga profesionalitas
New York Fashion Week melibatkan banyak media, pelaku industri, selebritas, dan lainnya yang sering menyambangi belakang panggung. “Anda tidak pernah tahu siapa yang sedang syuting, wawancara. Ada banyak insiden di mana anggota tim tidak akan dipekerjakan kembali oleh merek kecantikan atau tim perancang jika mereka tidak profesional,” ujar makeup artist yang pernah merias Michelle Williams, Jane Lynch, Elle MacPherson, dan John Legend itu.
6. Harus siap dengan perubahan di menit terakhir
Saat terlibat dalam sebuah fashion show beberapa musim lalu, desainernya memutuskan beberapa saat sebelum pertunjukan dimulai bahwa model akan berjalan memakai kaca mata hitam dan fokus makeup pada bibir. “Kami mengubah bibir yang berwarna nude dan riasan mata yang berwarna terang menjadi sesuai keinginan desainer hanya dalam hitungan menit," tutur Scibelli.
7. Menghormati produk kecantikan
Merek kecantikan menghabiskan banyak uang mensponsori acara peragaan busana. Mereka biasanya adalah mesin di balik penata rias dan menyediakan produk kecantikan yang digunakan selama pertunjukkan.
8. Tidak pernah tahu bekerja sama dengan siapa saja
Ketika Anda sedang terlibat dalam peragaan busana besar, biasanya ada seniman kunci atau pemimpin dan direktur kreatif yang dikontrak untuk merancang pertunjukan, dan semuanya memiliki latar belakang yang sangat sukses di bidangnya. “Satu minggu setelah pekan mode pertama, saya baru mengetahui bahwa saya bekerja sama dengan penata gaya Jessica Alba dan Anne Hathaway, dan makeup artist andalan Beyonce.
NIA PRATIWI
Artikel lain:
Dian Pelangi Sempat Galau Belajar Tata Busana, Kini di NYFW
Dian Pelangi Ungkap Sosok Berjasa dalam Koleksinya di NYFW
Trik Penata Rambut Kendall Jenner Bikin Model Pixie Palsu di NYFW