Sambil melanjutkan kuliah di sekolah mode ESMOD selama setahun, Dian Pelangi juga diserahi tanggung jawab mengelola butik yang dipegang ibunya di Jakarta. Berkecimpung di bidang fashion tak lepas dari peran orang tuanya yang memulai bisnis garmen pada 1991. Sang ayah berasal dari keluarga pembuat batik di Pekalongan. Adapun ibunya, yang asli Palembang, Sumatera Selatan, memahami teknik pembuatan kain jumputan.
Lingkungan inilah yang membentuk Dian Pelangi menapaki sukses sebagai perancang busana. Di usia 19 tahun, namanya sudah didengar para pemilik butik di Turki, Jerman, Belgia, dan Dubai. Dian Pertama kali merambah mancanegara dengan menggelar fashion show di Melbourne, Australia, pada Mei 2009.
Dian Pelangi yang saat itu berusia 20 tahun diminta memamerkan koleksi busana muslimnya dalam peragaan yang digelar Konsulat Jenderal Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Yang lebih mengagetkan Dian berbagi catwalk dengan perancang busana muslim senior Indonesia, Iva Latifah.
Peragaan busana itu sukses. Seusai peragaan, Dian didatangi banyak orang yang kaget atas rancangannya dan mengaku belum pernah melihat yang seperti itu. Bahkan koran The Age mengulas peragaan busana Dian. Buntut dari peragaan busana itu, selain busana rancangannya laris manis di butik namun juga namanya melambung dan semakin diakui di kancah fashion dunia.
Dian Pelangi juga menjelaskan latar belakangnya di bisnis mode dalam wawancara dengan seorang wartawan di sela acara New York Fashion Week yang diunggah di Instagram Story-nya. "Saya melanjutkan bisnis yang didirikan oleh orang tua saya di bidang garmen," ucap Dian Pelangi. Artikel lainnya: Lebaran, Tampil Sederhana dan Elegan dari Dian Pelangi
KORAN TEMPO