Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Korban Penipuan First Travel, Psikolog Sarankan Lakukan Ini

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Calon jemaah umrah korban penipuan First Travel mengambil pasport di Kantor Bareskrim, Jakarta,  30 Agustus 2017.Polri telah mengamankan 14 ribu paspor calon jemaah umrah korban First Travel. TEMPO/Subekti.
Calon jemaah umrah korban penipuan First Travel mengambil pasport di Kantor Bareskrim, Jakarta, 30 Agustus 2017.Polri telah mengamankan 14 ribu paspor calon jemaah umrah korban First Travel. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah korban penipuan agen perjalanan umrah, First Travel mengalami depresi. Mereka merasa malu karena batal berangkat ke Tanah Suci, sementara sudah banyak uang yang disetorkan. Belum lagi kekesalan setelah mengetahui kalau bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan menggunakannya untuk berfoya-foya. Baca: Interior Rumah Anniesa Hasibuan Gambarkan Kondisi Psikologisnya

Seorang korban penipuan First Travel, Ratna Sari mengatakan sudah mendaftar sejak 2015 dan menyetorkan uang hingga Rp 33 juta untuk biaya umrah diri dan ibunya. Janji untuk berangkat umrah menggunakan uang hasil jerihnya pada Januari 2017 pupus sudah.


Calon jemaah umrah korban penipuan First Travel mengambil paspor di Kantor Bareskrim, Jakarta, Rabu 30 Agustus 2017. TEMPO/Subekti

Kini, Ratna dan 50 ribuan korban penipuan Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan itu menuntut pengembalian uang. "Kerugian kami bukan hanya materi, tapi juga waktu, tenaga, dan pikiran," kata Ratna geram. Baca juga: Koleksi Tas Anniesa Hasibuan, Paling Murah Seharga Ongkos Umrah

Konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti mengatakan memahami sakit hati dan malu yang menjadi beban psikologis para korban penipuan, khususnya yang gagal berangkat menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Ada rasa bangga bagi orang yang akan berangkat umrah. Minimal mereka bilang ke keluarga dan teman-teman dekat," kata Anggia. Terlebih jika orang yang hendak berangkat umrah itu berasal dari desa. Sebab di sana, biasanya mereka mengadakan acara pengajian sebelum berangkat. "Ketika akhirnya gagal berangkat, ada rasa malu." Artikel lainnya: Selera Anniesa Hasibuan dalam Memilih Hotel Saat Plesiran

Rasa malu akibat gagal berangkat umrah, menurut Anggia, bisa memicu stres hingga depresi. Bagi yang merasakan itu, Anggia menyarankan untuk mengedepankan keikhlasan dan melakukan terapi. “Ikhlaskan diri atas semua hal. Mau menangis, silakan, karena memang ini musibah. Namun lebih efektif jika menyembuhkan diri menggunakan metode self healing,” ujar Anggia.

Yang tak kalah penting, Anggia melanjutkan, adalah instrospeksi diri. “Betul ada korban tertipu tapi ada juga yang tidak tertipu. Mengapa harus kita? Apa ada dosa yang pernah dilakukan? Apa ada niat yang belum benar dalam ibadah ini? Apa ada yang haram dalam kehidupan ini yang masih dipelihara? Coba renungkan lagi,” katanya. Simak: First Travel, Cerita Andika dan Anniesa Hasibuan Bolak Balik Bangkrut

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

15 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

19 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

38 hari lalu

SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

39 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

41 hari lalu

Tamara Tyasmara saat dikunjungi teman-temannya. Foto: Instagram.
Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.


Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

41 hari lalu

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.


Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

44 hari lalu

RSKD Duren Sawit. Foto : X
Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?


Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

45 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi (kanan) danDireskrimum Kombes Pol Wira Satya (kiri) menyampaikan keterangan saat rilis kasus pembunuhan Dante anak dari artis Tamara Tyasmara di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 12 Februari 2024. Wira menjelaskan alasan tersangka membenamkan kepala korban ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan agar Dante lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.


PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

48 hari lalu

Anak-anak Palestina menunggu untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan, saat konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
PBB Prihatin pada Mental Anak-anak di Gaza yang Trauma

PBB berharap ada dukungan psikologi besar-besaran untuk anak-anak yang mengalami trauma di Gaza, Tepi Barat dan Israel


Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

19 Januari 2024

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
Percaya Diri Berlebih Bisa karena Efek Dunning-Kruger, Apakah itu?

Apa itu Dunning-Kruger effect kaitannya dengan percaya diri berlebih?