Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Efek Cinta Tak Hanya Asyik, juga Bikin Stres Kronis  

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi
Ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pakar menyebutkan cinta sangat baik buat kesehatan dan kebahagiaan. Namun jalinan asmara bisa juga berdampak buruk karena memunculkan kesedihan, kemarahan, kebingungan, dan stres.

Berikut empat contoh bagaimana percintaan, terutama hubungan yang penuh ketegangan, bisa berakibat buruk bagi kesehatan, seperti dilansir Live Science. Baca: Oksitosin Si Hormon Cinta, Apa Dampaknya bagi Tubuh?

#Meningkatkan risiko penyakit jantung koroner
Hubungan atau pernikahan yang bikin stres bisa membuat kita rentan dan patah hati secara harfiah. Menurut penelitian yang dimuat di Journal of the American Medical Association pada 2000, wanita yang perkawinannya tidak bahagia, 2,9 kali lebih berisiko menjalani operasi jantung, terkena serangan jantung, atau meninggal karena sakit jantung, dibandingkan dengan wanita yang perkawinannya tak diwarnai stres.

#Kesehatan mental buruk
Meski penelitian menunjukkan hubungan stabil baik bagi kesehatan dan hubungan yang sulit serta tegang, tanpa diduga mungkin akan berdampak sebaliknya. Perilaku negatif, seperti kekerasan dan sikap kritis selama ada konflik dalam hubungan bisa berdampak negatif pada kesehatan mental. Menurut artikel di Journal of Health and Social Behavior pada 2003, mental orang yang lajang justru lebih sehat dari mereka yang menjalani hubungan yang membuat stres. Baca: Olahraga Saat Puasa? Siapa Takut, Simak 3 Rahasianya

#Menimbun stres
Pernikahan yang sarat masalah bisa menyebabkan stres kronis. Menurut sebuah laporan di jurnal Physiology and Behavior pada 2003, perkawinan yang tidak bahagia adalah sumber utama stres bagi pasangan. Stres karena urusan rumah tangga bisa terbawa ke tempat bekerja dan mempengaruhi kinerja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

#Memperlambat proses penyembuhan
Konflik dan masalah rumah tangga berdampak pada kesehatan fisik yang lebih buruk, termasuk memperparah penyakit dan proses penyembuhan. Masalah perkawinan memperlambat proses pemulihan para penyintas kanker payudara. Kemudian mereka yang hubungannya bermasalah biasanya juga tidak sehat karena gaya hidup dan pola makan keliru. Baca: Jomblo di Usia 35, Syahrini Ungkap Penyebabnya 

PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

3 hari lalu

Ilustrasi pasangan cemburu. Freepik.com
10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.


1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan jenuh. Shutterstock
1001 Alasan Pasangan Enggan Menikah, Ini 10 Sinyal di Antaranya

Pasangan selalu menunda tanggal pernikahan tanpa sebab yang jelas meski sudah lama berhubungan. Berikut 10 sinyal ia enggan menikah.


Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

16 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. shutterstock.com
Hubungan Tak Nyaman dengan Pasangan, Perlukah Diteruskan?

Untuk mengetahui apakah Anda termasuk orang yang tidak nyaman dalam hubungan, simak enam tanda berikut.


Masih Cinta dan Ingin Balikan dengan Mantan, Mulai dengan Langkah Berikut

21 hari lalu

Ilustrasi wanita menangisi foto mantan kekasihnya. shutterstock.com
Masih Cinta dan Ingin Balikan dengan Mantan, Mulai dengan Langkah Berikut

Anda masih sayang pada pasangan meski sudah putus. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika ingin balikan dengan mantan.


Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

26 hari lalu

Ilustrasi pasangan bercerai. milligazette.com
Pemicu Pasangan Bercerai di Usia 50-an

Bercerai tak kenal usia. Ada lima alasan umum mengapa perceraian terjadi pada pasangan berusia di atas 50 tahun menurut psikoterapis.


Psikolog Ungkap Kaitan Cinta Buta dan Daya Tarik, seperti Apa Pasangan Idaman Anda?

27 hari lalu

Ilustrasi pasangan. Shutterstock
Psikolog Ungkap Kaitan Cinta Buta dan Daya Tarik, seperti Apa Pasangan Idaman Anda?

Psikolog menjelaskan soal daya tarik dengan pandangan yang berbeda pada masing-masing orang serta kaitan dengan cinta buta.


Jatuh Cinta Baik buat Kesehatan dan Jantung, Bagaimana bila Sebaliknya?

31 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Jatuh Cinta Baik buat Kesehatan dan Jantung, Bagaimana bila Sebaliknya?

Jatuh cinta bisa terasa seperti candu dan menjalaninya bisa bermanfaat bagi kesehatan. Bagaimana dengan putus cinta, apa kata kata sains?


Yang Terjadi pada Tubuh saat Jatuh Cinta Menurut Sains

31 hari lalu

Ilustrasi pasangan jatuh cinta. shutterstock.com
Yang Terjadi pada Tubuh saat Jatuh Cinta Menurut Sains

Apakah terjadi secara cepat atau bertahap, jatuh cinta melibatkan sejumlah proses biologis yang berbeda. Apa pengaruhnya bagi tubuh?


Dahsyatnya Dampak Patah Hati pada Fisik, Tak Hanya Emosional

37 hari lalu

Ilustrasi Patah Hati. (indiatimes)
Dahsyatnya Dampak Patah Hati pada Fisik, Tak Hanya Emosional

Tak hanya menghancurkan perasaan dan menggerus emosi, patah hati juga berdampak besar bagi kondisi tubuh, bahkan mempengaruhi jantung.


Tak Perlu Mencari Cinta dari Luar, Ciptakan dari Dalam Diri dengan 5 Cara Berikut

42 hari lalu

Ilustrasi Pria Meditasi. stopsatressandanxiety.com
Tak Perlu Mencari Cinta dari Luar, Ciptakan dari Dalam Diri dengan 5 Cara Berikut

Sibuk mencari pasangan di Hari Valentine? Daripada sibuk mencari cinta dari luar, kenapa tak mencoba mencarinya dalam diri?