Studi: Orang Pintar Cenderung Lebih Sering Mengumpat

Editor

Rini Kustiani

Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang dilakukan oleh ilmuwan di Universitas Rochester, New York, Amerika Serikat menunjukkan orang yang berotak encer cenderung kerap mengumpat alias menyebutkan kata-kata yang tak patut. Studi tersebut dilakukan melalui wawancara kepada 1.000 orang mengenai 400 perilaku umum dan menemukan hubungan antara kepintaran dan umpatan.

Selama studi, para partisipan ditanya seberapa sering mereka melakukan 400 perilaku itu. Mereka dengan tingkat intelektual lebih tinggi cenderung lebih sering mengumpat, sarapan dengan makanan pedas, dan berada di rumah tanpa busana atau dengan pakaian minim.

Pribadi yang ekstrovert kerap mengemudi dalam kecepatan tinggi, berjudi, melontarkan candaan jorok, dan banyak minum. Mengutip Independent, temuan itu dipulikasikan di jurnal Personality and Individual Difference.

Studi lain sebelumnya menunjukkan orang yang bisa menyebut paling banyak sumpah serapah dalam semenit cenderung mendapat nilai lebih tinggi dalam tes IQ. Studi yang dipublikasikan di jurnal Language Science pada November 2015 ini menemukan jago mengumpat adalah tanda ahli retorik.

Manfaat lain dari mengumpat adalah melegakan rasa sakit secara alami. Psikolog dari Universitas Keele di Inggris melakukan tes pada sejumlah partisipan yang diminta untuk mengumpat sebelum melakukan latihan intensif di sepeda statis atau meremas alat yang mengukur kekuatan genggaman tangan.

Dalam kedua situasi itu, mereka menemukan orang yang mengumpat punya hasil yang lebih bagus ketimbang mereka yang mengucapkan kata-kata "netral". Pemimpin riset, Richard Stephens mengatakan mengumpat membuat seseorang bisa menahan rasa sakit. "Mengumpat merangsang sistem saraf simpatik, sistem yang membuat jantung berdebar saat berada dalam bahaya," ujarnya.

ANTARA

Berita lainnya:

Masih Muda Sudah Pikun, Kok Bisa?

Mendeteksi Cara Marah Seseorang dari Zodiaknya
Cepat Marah Adalah Tanda Disfungsi Ereksi, Apalagi Gejalanya








Mario Dandy dan Shane Lukas Akan Jalani Psikologi Forensik, Apa Itu?

14 hari lalu

Tersangka penganiayaan Cristalino David Ozora, Mario Dandy Satriyo (kiri) memeragakan adegan tendangan saat melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora di Perumahan Green Permata Residences, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023. Sebanyak 40 reka adegan dilakukan dalam rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap korban Cristalino David Ozora. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Mario Dandy dan Shane Lukas Akan Jalani Psikologi Forensik, Apa Itu?

Mario Dandy dan Shane Lukas akan menjalani pemeriksaan psikologi forensik. Apa itu psikologi forensik?


Viral Fenomena Self Harm, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

17 hari lalu

ilustrasi luka (pixabay.com)
Viral Fenomena Self Harm, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar perlu menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangan jiwa anak untuk mencegahnya melakukan self harm.


Gangguan Melamun Maladaptif, Bagaimana Gejala dan Kiat Mengatasinya?

29 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gangguan Melamun Maladaptif, Bagaimana Gejala dan Kiat Mengatasinya?

Melamun secara intens dan berlarut-larut upaya tidak sehat yang dilakukan seseorang untuk mengatasi atau menyesuaikan diri dengan masalah.


Angka Aborsi di Rusia Turun

58 hari lalu

Ilustrasi aborsi. Chip Somodevilla/Getty Images
Angka Aborsi di Rusia Turun

Menteri Kesehatan Rusia mengumumkan angka aborsi di Rusia turun secara signifikan dalam satu dekade terakhir karena ada layanan konseling


Beda Frustrasi dan Putus Asa dalam Psikologi, Pledoi Ferdy Sambo yang Mana?

28 Januari 2023

Ferdy Sambo tampak tertunduk setelah menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan agenda pembacaan tuntutan, di PN Jakarta Selatan, Selasa, 17 Januari 2023. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur hidup. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Beda Frustrasi dan Putus Asa dalam Psikologi, Pledoi Ferdy Sambo yang Mana?

Ferdy Sambo dalam pleidoinya sempat merasa frustrasi karena banyaknya tekanan dan olok-olok dari berbagai pihak. Apa beda frustasi dengan putus asa?


Tak Melulu Buruk, Inilah Keuntungan Menjadi Orang Egois

18 Januari 2023

Ilustrasi lelaki egois. shutterstock.com
Tak Melulu Buruk, Inilah Keuntungan Menjadi Orang Egois

Ada sisi positif di balik menjadi orang egois dalam menjalani hidup bermasyarakat. Apa itu?


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Daftar 5 Lokasi Layanan SIM Keliling yang Beroperasi Hari Ini

13 Januari 2023

Warga antre saat mengurus perpanjangan SIM di Pelayanan SIM Keliling Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Rabu, 10 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Daftar 5 Lokasi Layanan SIM Keliling yang Beroperasi Hari Ini

Polda Metro Jaya menyiapkan lima gerai layanan SIM Keliling bagi masyarakat yang hendak mengurus perpanjangan masa berlaku SIM hari ini.


Hasil Riset Kategorikan 4 Jenis Mutilasi, Bisa Spontan Atau Direncanakan

11 Januari 2023

M. Ecky Listiantho, tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat di Bekasi saat mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya. Sumber: Istimewa
Hasil Riset Kategorikan 4 Jenis Mutilasi, Bisa Spontan Atau Direncanakan

Dosen Unpad mengatakan tindakan mutilasi atau memotong-motong bagian tubuh korban bisa dilakukan secara spontan atau direncanakan.


5 Ciri Tipe Kepribadian Koleris

29 November 2022

Ilustrasi bos dan karyawan. Shutterstock.com
5 Ciri Tipe Kepribadian Koleris

Koleris tergolong kepribadian orang yang keras, tegas, mandiri