TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya bimbingan pernikahan dilakukan bagi pasangan yang hendak menikah dalam waktu dekat atau sebagai konsultasi bagi suami istri yang tengah dirundung masalah. Namun kini bimbingan penikahan bukan hanya diikuti dua kategori pasangan itu, melainkan mereka yang masih dalam berpacaran. Baca: Bertanya Kapan Nikah Itu Tak Sopan, Simak Penjelasan Psikolog
Tak perlu malu untuk datang ke kelas bimbingan pernikahan, jauh sebelum menyematkan cincin perkawinan ke jari manis pasangan. Justru dengan mengikuti bimbingan pernikahan, masing-masing pasangan bisa tahu apa saja kewajiban dan haknya setelah nanti berumah tangga.
Di Inggris, banyak muda mudi yang berstatus pacaran melakukan konseling pernikahan atau rumah tangga di awal hubungan mereka. Dilansir Telegraph UK, beberapa pasangan yang usianya relatif muda datang ke konselor atau psikolog untuk menanyakan apa saja persoalan yang kerap dihadapi pasangan dalam berumah tangga. "Mereka seperti melakukan terapi pencegahan," kata seorang konselor pernikahan yang berbasis di London, Carole Nyman.
Dengan meningkatnya kesadaran seputar pemicu perceraian, dan lebih banyak orang yang menjalani terapi individual, menurut Nyman, konseling pernikahan ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang ingin membuat hubungan bertahan lebih lama. Baca juga: 5 Saran untuk Anda Sebelum Menikah
Para pasangan muda ini berpendapat, alih-alih menunggu masalah semakin mengakar, para pasangan muda ini ingin segera mendapatkan pertolongan sejak dini dan memastikan bahwa isu-isu rumah tangga yang berpotensi akan terjadi dalam kehidupan pernikahan mereka tidak pernah terjadi di masa depan.
"Kebanyakan klien datang terlambat atau baru berkonsultasi saat menghadapi persoalan. Tapi pasangan ini datang lebih awal dan itu ide bagus," ucap Nyman. Pada dasarnya, menurut dia, setiap hubungan pasti punya masalah. Tapi konsultasi ini bukan tentang masalah itu sendiri, melainkan bagaimana masing-masing pasangan menghadapinya.
Jadi jika sudah menentukan siapa calon suamimu nanti, ada baiknya mengajaknya ikut bimbingan pernikahan, selain memikirkan ihwal pesta pernikahan dan berbagai kebutuhan lainnya. Artikel terkait: 6 Pertanyaan Sensitif yang Wajib Diajukan ke Calon Suami