"

Mau Bohong? Pikir Lagi, Simak Efeknya pada Tubuh  

Editor

Susandijani

Ilustrasi cemas. Shutterstock.com
Ilustrasi cemas. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sering berbohong bisa mengganggu kesehatan, ini kata sebuah penilitian di Amerika Serikat. Begini proses tubuh saat kita berbohong.

Pada 1 menit pertama setelah berbohong, sistem saraf kita akan mengalami tekanan karena naiknya hormon kortisol. Hormon ini bisa meningkatkan rasio gula darah. Naiknya gula darah juga akan menaikkan adrenalin.

Semakin besar dan sulit kebohongan yang kita lakukan, maka adrenalin yang dihasilkan tubuh juga akan semakin banyak. Produksi adrenalin yang tinggi akan mempengaruhi kerja jantung.

Artikel lain:
Suka Plesiran Takut Keracunan, Ada Tips Manjur Ala Kanaya Tabitha
4 Hal yang Disarankan Ahli Saat Nyeri Sendi Muncul
Diet Vegan Tak Hanya Bikin Langsing, Manfaatnya Ganda

Efeknya, jantung akan berdebar, keringat mengucur deras, dan otak langsung kirim sinyal balik untuk melakukan pertahanan. Salah satu bentuk pertahanan yang harus dilakukan saat kita berbohong, apalagi kalau bukan bersiap-siap ngeles atau memberikan alasan jika ada yang mempertanyakan kebohongan kita.

Efek selanjutnya, 5 menit kemudian otak kita akan terus berpikir untuk mempertahankan kebohongan yang kita lontarkan. Setelah 10 menit, otak kita udah dikuasai oleh kebohongan tadi, dilanjutkan dengan hormon yang berhubungan dengan stres dan kekhawatiran akan muncul pada 30 menit selanjutnya.

Di tahap ini, kita juga akan merasa takut kalau kebohongan kita terungkap. Selama 24 jam kemudian, mungkin kita akan lupa soal kebohongan yang telah kita lakukan. Namun,  dalam otak kita akan menempel perasaan negatif tentang ketidakjujuran tersebut.

Setelah 72 jam, kalau masih kepikiran soal kebohongan yang telah kita katakan, tubuh akan kembali mengeluarkan hormon cortisol, menyebabkan stres dan akan membebani pikiran kita. Selain itu, hormon tersebut juga akan mengakibatkan kesulitan berpikir.

Bisa jadi, sistem kekebalan tubuh kita juga terganggu karena rasa cemas yang berlebih. Tubuh yang lemah akan membuat kita mudah sakit. Jadi, pikir berkali-kali sebelum berbohong.

TABLOIDBINTANG








Mario Dandy dan Shane Lukas Akan Jalani Psikologi Forensik, Apa Itu?

4 hari lalu

Tersangka penganiayaan Cristalino David Ozora, Mario Dandy Satriyo (kiri) memeragakan adegan tendangan saat melakukan rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora di Perumahan Green Permata Residences, Pesanggrahan, Jakarta, Jumat, 10 Maret 2023. Sebanyak 40 reka adegan dilakukan dalam rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy terhadap korban Cristalino David Ozora. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Mario Dandy dan Shane Lukas Akan Jalani Psikologi Forensik, Apa Itu?

Mario Dandy dan Shane Lukas akan menjalani pemeriksaan psikologi forensik. Apa itu psikologi forensik?


Viral Fenomena Self Harm, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

7 hari lalu

ilustrasi luka (pixabay.com)
Viral Fenomena Self Harm, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Orang tua, sekolah, dan lingkungan sekitar perlu menciptakan lingkungan kondusif bagi perkembangan jiwa anak untuk mencegahnya melakukan self harm.


Gangguan Melamun Maladaptif, Bagaimana Gejala dan Kiat Mengatasinya?

19 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gangguan Melamun Maladaptif, Bagaimana Gejala dan Kiat Mengatasinya?

Melamun secara intens dan berlarut-larut upaya tidak sehat yang dilakukan seseorang untuk mengatasi atau menyesuaikan diri dengan masalah.


Angka Aborsi di Rusia Turun

48 hari lalu

Ilustrasi aborsi. Chip Somodevilla/Getty Images
Angka Aborsi di Rusia Turun

Menteri Kesehatan Rusia mengumumkan angka aborsi di Rusia turun secara signifikan dalam satu dekade terakhir karena ada layanan konseling


Beda Frustrasi dan Putus Asa dalam Psikologi, Pledoi Ferdy Sambo yang Mana?

53 hari lalu

Ferdy Sambo tampak tertunduk setelah menjalani sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir Yosua dengan agenda pembacaan tuntutan, di PN Jakarta Selatan, Selasa, 17 Januari 2023. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Ferdy Sambo dengan hukuman penjara seumur hidup. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Beda Frustrasi dan Putus Asa dalam Psikologi, Pledoi Ferdy Sambo yang Mana?

Ferdy Sambo dalam pleidoinya sempat merasa frustrasi karena banyaknya tekanan dan olok-olok dari berbagai pihak. Apa beda frustasi dengan putus asa?


Tak Melulu Buruk, Inilah Keuntungan Menjadi Orang Egois

18 Januari 2023

Ilustrasi lelaki egois. shutterstock.com
Tak Melulu Buruk, Inilah Keuntungan Menjadi Orang Egois

Ada sisi positif di balik menjadi orang egois dalam menjalani hidup bermasyarakat. Apa itu?


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Daftar 5 Lokasi Layanan SIM Keliling yang Beroperasi Hari Ini

13 Januari 2023

Warga antre saat mengurus perpanjangan SIM di Pelayanan SIM Keliling Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Rabu, 10 Juni 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Daftar 5 Lokasi Layanan SIM Keliling yang Beroperasi Hari Ini

Polda Metro Jaya menyiapkan lima gerai layanan SIM Keliling bagi masyarakat yang hendak mengurus perpanjangan masa berlaku SIM hari ini.


Hasil Riset Kategorikan 4 Jenis Mutilasi, Bisa Spontan Atau Direncanakan

11 Januari 2023

M. Ecky Listiantho, tersangka pembunuhan dan mutilasi mayat di Bekasi saat mengenakan baju tahanan Polda Metro Jaya. Sumber: Istimewa
Hasil Riset Kategorikan 4 Jenis Mutilasi, Bisa Spontan Atau Direncanakan

Dosen Unpad mengatakan tindakan mutilasi atau memotong-motong bagian tubuh korban bisa dilakukan secara spontan atau direncanakan.


5 Ciri Tipe Kepribadian Koleris

29 November 2022

Ilustrasi bos dan karyawan. Shutterstock.com
5 Ciri Tipe Kepribadian Koleris

Koleris tergolong kepribadian orang yang keras, tegas, mandiri