TEMPO.CO, Jakarta - Kamu yang gemar bertualang ke berbagai daerah pasti mencicipi aneka kuliner di daerah tujuan. Tapi terkadang kondisi perut tak bisa mentoleransi beragam rasa dan berakibat pada sakit perut atau keracunan makanan. Perancang busana Kanaya Tabitha berbagi pengalaman saat bepergian ke daerah terpencil. Baca: 4 Hal yang Bisa Memicu Keracunan Makanan
Selama empat tahun terakhir, Kanaya Taibtha mendirikan Rumah Pandai di berbagai daerah dan membantu masyarakat di sana. Dari setiap perjalanan, Kanaya Tabitha harus menyesuaikan diri dengan makanan khas berbagai daerah.
“Aku keracunan udah sering banget dari makanan,” ujar Kanaya Tabitha kepada Tempo, Kamis 24 Agustus 2017. Setelah dua tahun, Kanaya Tabitha baru menemukan cara manjur menghadapi keracunan makanan, dan metodenya terbilang mudah.
Jika selama ini kita mengenal obat alami untuk mengatasi keracunan adalah minum susu murni dan air kelapa, Kanaya Tabitha memilih memakai Blackseed Oil atau Jintan Hitam dan kunyit. "Tingal diracik dan dikeringin. Atau bisa juga diseduh air," ujarnya. Baca juga: Hindari Keracunan, Perhatikan Rambu Penyimpanan di Kulkas
Walaupun rasa Blackseed Oil atau Habbatussauda itu tidak enak, herbal ini mengandung komponen yang bisa menetralisir racun dari dalam tubuh dengan mematikan bakteri. Sedangkan kunyit adalah bahan pereda keracunan makanan.
Kanaya Tabitha menjelaskan diare atau muntaber dan sakit kepala adalah salah satu pertanda dia keracunan makanan. "Kalau sudah begini, bisa sampai nangis-nangis kesakitan,” ujar Kanaya Tabitha.
Selama empat tahun Kanaya Tabitha pergi ke Sinabung, Lebak, Papua, sampai ke Timor Tengah Utara yang berbatasan dengan Timor Leste. Adapun untuk menjaga kebugaran tubuh, Kanaya Tabitha menggunakan kunyit dan jahe sebagai multivitamin. Artikel lainnya: Sajian yang Tampak Segar Belum Tentu Aman
ASTARI PINASTHIKA SAROSA