Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MRI, Bagaimana Proses dan Apa Plus Minusnya

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi MRI. vanderbitleath
Ilustrasi MRI. vanderbitleath
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kita mungkin sering mendengar kata MRI atau magnetic resonance imaging, tapi tak pernah tahu bagaimana prosesnya karena belum pernah mengalami. Seperti dilansir Live Science, MRI adalah teknik memindai tubuh untuk mengetahui dengan detail apa yang ada di dalamnya.

Pemindaian menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang sangat kuat untuk mendapatkan gambaran setiap bagian tubuh yang tak terlihat lewat sinar X, CT scan, atau USG. Pemeriksaan ini misalnya, sangat membantu dokter melihat ke dalam persendian, ligamen, otot, dan tendon, yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui berbagai cedera dalam olahraga.

MRI juga digunakan untuk struktur dalam tubuh dan mendiagnosis berbagai penyakit, seperti stroke, tumor, cedera tulang belakang, dan masalah di dalam mata atau telinga, juga struktur dan fungsi otak. “Yang membuat MRI begitu luar biasa adalah kita bisa melihat jaringan lunak dan anatomi dengan detail,” kata Dr. Christopher Filippi, seorang radiolog di New York, Amerika Serikat.

Keunggulan MRI bila dibandingkan dengan teknik pemindaian lain adalah tak ada risiko terpapar radiasi. Selama proses MRI, orang akan dibaringkan di meja yang bisa didorong kemudian dimasukkan ke dalam semacam tabung yang merupakan mesin untuk memindai dan melihat bagian tubuh tertentu. Mesin tersebut akan mengalirkan medan magnet di sekitar tubuh dan gelombang radio yang diarahkan ke tubuh.

Pasien tak akan merasakan efek medan magnet dan gelombang radio sehingga proses MRI tanpa rasa sakit. Akan tetapi, akan terdengar suara hentakan dan ketukan yang keras selama proses pemindaian sehingga orang tersebut akan diberi earphone untuk mendengarkan musik dan suara yang mirip dentuman palu godam itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang petugas juga akan memberikan instruksi selama pemeriksaan. Buat mereka yang takut ruangan tertutup akan diberi sejenis bius agar tidak panik. Proses pemindaian berlangsung selama 30-60 menit. Radiolog akan melihat hasilnya dan mengirimnya ke dokter.

Karena tak menggunakan radiasi, MRI aman digunakan pada wanita hamil dan tak membahayakan janin. Tapi tetap saja ada risiko dari MRI sehingga tidak dianjurkan untuk mendiagnosis tahap pertama. Karena menggunakan tenaga magnet yang kuat, MRI berbahaya buat mereka yang memiliki implan metal dalam tubuh, seperti alat pacu jantung, persendian buatan, katup jantung buatan, atau metal serta baut pada tulang yang patah.

Banyak pasien dengan alat pacu jantung yang meninggal dunia saat menjalani MRI. Suara keras saat pemindaian juga bisa merusak pendengaran sehingga setiap pasien harus dilengkapi dengan penutup telinga atau earphone.

PIPIT

Baca juga:
4 Hal yang Disarankan Ahli Saat Nyeri Sendi Muncul
Bermasalah dengan Kolesterol? Coba Diet TLC, Bonusnya Banyak
Tetap Bugar Meski Sibuk Kerja dan Sekolah? Ini Tip Kanaya Tabitha

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

2 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

4 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

9 hari lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
5 Manfaat Minum Air Kelapa Hijau saat Berbuka Puasa

Tidak hanya segar, air kelapa hijau juga memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi kesehatan tubuh.


6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

9 hari lalu

Ilustrasi santan kelapa. shutterstock.com
6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Penting untuk menyadari bahwa santan juga memiliki sejumlah bahaya yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

11 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

12 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

15 hari lalu

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya. Foto: Canva
Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.


5 Manfaat Makan Pepaya

15 hari lalu

Ilustrasi buah pepaya. Unsplash.com/Pranjall Kumar
5 Manfaat Makan Pepaya

Pepaya mengandung berbagai nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan. Apa saja?


Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya. Foto: Canva
Bolehkah Makan Gorengan Saat Berbuka Puasa? Ini Penjelasannya

Bolehkah makan gorengan saat berbuka puasa? Jawabannya adalah boleh, namun tetap mempertimbangkan asupannya. Ini penjelasan lengkapnya.


Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

20 hari lalu

ilustrasi olahraga treadmill (pixabay.com)
Benarkah Olahraga Berlebihan Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi?

Meski dapat meningkatkan risiko kesehatan tertentu, namun olahraga berlebihan tidak menyebabkan impoten atau disfungsi ereksi (DE).