TEMPO.CO, Jakarta - Jangan biasakan anak-anak melewatkan sarapan karena bisa menyebabkan mereka kurang gizi. Padahal gizi yang baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan.
Menurut sebuah penelitian terbaru, 31,5 persen anak-anak yang jarang sarapan mengalami kekurangan zat besi, 19 persen kekurangan kalsium, 21,5 persen tidak cukup yodium, dan 7,3 persen kekurangan folat. (Baca: Sarapan Jangan Cuma dengan Kopi dan Kue)
Sementara itu, anak-anak yang biasa sarapan tak mengalami kekurangan semua nutrisi penting tersebut. Folat sangat penting bagi pertumbuhan fisiknya sedangkan kalsium, zat besi, dan yodium diperlukan bagi perkembangan fungsi tiroid.
"Hasil penelitian ini memberi bukti kalau sarapan itu adalah kunci para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan," kata Gerda Pot, pengajar di King's College London, Inggris, di India Times.
Untuk penelitian yang dimuat di British Journal of Nutrition itu, tim mempelajari 802 anak berumur 4-10 tahun dan 884 anak berusia 11-18 tahun. Sarapan diklaim sebagai asupan 100 kalori antara pukul 06.00-09.00. (Baca juga: Risiko Jika Anak Sarapan yang Itu-itu Saja )
Hasil penelitian juga menunjukkan pada anak-anak yang lebih kecil (4-10 tahun), pada hari-hari mereka sarapan, asupan folat, kalsium, yodium, dan vitamin C mereka lebih tinggi dibanding pada hari-hari mereka tidak sarapan. Sementara pada anak-anak yang lebih besar (11-18 tahun), hanya asupan kalsium saja yang lebih tinggi pada hari-hari mereka sarapan.
PIPIT