TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang suka berolahraga, terutama lari, kita pasti menyukai tantangan dan selalu ingin mengetes kemampuan, misalnya menambah jarak berlari atau menambah berat barbel buat yang suka angkat beban. Tak diragukan lagi, terus memaksakan diri akan meningkatkan level kebugaran kita tapi kita pun harus tahu batasnya.
Bila kita memaksakan diri terlalu keras, hasilnya mungkin ada tulang kaki yang retak akibat tekanan terlalu besar (stress fracture) atau bahkan lebih parah lagi. Lebih baik, palajari dulu bagaimana cara mencegah retak tulang tersebut dan jagalah diri tetap aman selama latihan yang berat.
Apakah kita olahragawan pemula atau atlet profesional, rawatlah cedera dengan serius. Dalam kasus retak tulang kaki, cedera ini terjadi akibat otot yang melemah dan tak mampu menopang aktivitas fisik yang berat. Otot pun memindahkan tekanan itu ke tulang dan tekanan itu menyebabkan retak yang halus tapi mengganggu.
Yang banyak terjadi, retak tulang ini disebabkan oleh atlet yang masa istirahatnya kurang atau ia menambah intensitasnya terlalu cepat. Tak peduli berapa pun umur dan level kebugaran, kita bisa mengalami retak tulang akibat cara latihan yang tidak tepat, dan sebaliknya juga bisa dicegah dengan menerapkan pola latihan yang benar.
Untuk mengetahui langkah-langkah mencegah retak tulang, ada baiknya simak dulu penjelasan yang diberikan laman askdrmanny berikut.
1. Pastikan kita mengenakan sepatu yang cocok. Contohnya, banyak pelari atau pejalan kaki yang mengalami retak tulang karena memakai sepatu yang sudah terlalu tua atau tidak tepat. Pastikan sepatu yang digunakan masih layak pakai dan mampu membentengi tubuh dari cedera.
2. Pastikan asupan kalsium dan vitamin D yang cukup. Kedua zat tersebut membantu tulang tetap kuat dan sehat sehingga tidak mudah retak. Konsumsi juga banyak sayurand an buah-buahan.
3. Sekarang kita bisa mulai berlatih. Jika kita sudah lama tidak aktif, mulailah latihan secara bertahap.
4. Selama periode latihan, pastikan kita memilih jenis latihan yang tepat dan lakukan dengan benar, misalnya dengan berdiri di muka cermin yang selalu terdapat di pusat-pusat kebugaran.
5. Jika kita mengubah kebiasaan latihan, cobalah turunkan intensitas latihan dan beri waktu tubuh untuk menyesuaikan diri.
PIPIT
Berita lainnya:
Lari Maraton Bikin Sehat Jiwa dan Raga, Asalkan...
Susah Tidur Jangan Langsung Minum Obat, Coba Alternatifnya
12 Tips Sehat Orang Jepang: Makan Nasi, Ngemil, Toilet Jongkok