Meskipun temuan ini masih awal, makan ikan tampaknya memberikan keuntungan yang lebih besar bagi anti-peradangan dibanding suplemen minyak ikan yang kini bermunculan di pasaran, demikian menurut salah satu peneliti Elizabeth Neale.
Kenapa? Itu karena ikan sarat dengan nutrisi lain, termasuk vitamin D, protein dan selenium yang semuanya memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
"Saya percaya sinergi semua bahan ini pada ikan lebih efektif daripada minyak ikan, yang memiliki hanya satu gizi," jelas Neale. (baca: Tips Merawat Kesehatan Mulut untuk Mencegah Kanker)
Jadi apakah sebaiknya Anda membuang suplemen omega-3 Anda? Tentu saja tidak, kata Neale.
"Ada sejumlah besar bukti yang menyoroti manfaat dari omega-3 baik dari ikan utuh dan dari suplemen," tambahnya.
Dan meskipun makan ikan salmon dapat memberikan lebih banyak bantuan anti-peradangan, Neale mengatakan sebagian besar orang tidak mampu makan ikan dalam jumlah yang cukup besar secara teratur untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, sehingga suplemen adalah cara praktis untuk meningkatkan asupan omega-3.
Apakah Anda cukup makan ikan? Saat ini masih terlalu dini untuk membuat rekomendasi diet berdasarkan riset tersebut.
Tapi para peneliti menyarankan untuk mengikuti pedoman konsumsi Yayasan Jantung Nasional Australia; makan dua sampai tiga sajian 150g ikan berminyak seperti salmon, mackerel dan ikan todak-setiap minggu. (baca: Jangan Sepelekan Istirahat, Bahaya Napza Bisa Mengancam)
Bagi mereka yang tidak bisa (atau tidak suka makan ikan), peneliti merekomendasikan agar mereka makan suplemen omega-3 setiap hari, atau makan makanan seperti kenari dan biji rami yang juga merupakan sumber omega3 yang fantastis, demikian Prevention.
ANTARA