TEMPO.CO, Jakarta - Gita Gutawa genap berusia 24 tahun pada Jumat, 11 Agustus 2017. Di hari spesial itu, putri Erwin Gutawa ini meluncurkan album baru bertajuk Gita Puja Indonesia. Gita Gutawa mengatakan album tersebut merupakan buah pemikiran dan kerja kerasnya selama hampir dua tahun terakhir. Baca: Cara Gita Gutawa Mengatasi 'Tamu Bulanan' yang Menyiksa
Dalam album Gita Puja Indonesia, terdapat 7 lagu nasional yang diaransemen ulang dalam orkestra, di antaranya Tanah Tumpah Darahku (Ciptaan C. Simanjutak dan Sanusi Pane), Bagimu Negeri (R. Kusbini), Syukur (H. Muntahar), Tanah Air (Ibu Sud), Ibu Kita Kartini (WR. Supratman), Terima Kasihku (Sri Widodo), Mengheningkan Cipta (T. Prawit), dan satu lagu ciptaan Gita Gutawa berjudul Puja Indonesia.
Penyanyi Gita Gutawa membacakan surat Kartini di acara "Panggung Para Perempuan Kartini" di Museum Bank Indonesia, Kota, Jakarta, 11 April 2017. Kegiatan istimewa ini digelar TEMPO dalam memperingati Hari Kartini. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Soal dasar pemilihan nama album Gita Puja Indonesia, Gita Gutawa menjelaskan kata Gita di situ bukan semata karena namanya Gita. "Gita Puja adalah istilah lain dari hymne. Dari situ aku memilih lagu yang bernapaskan hymne," ujarnya. Baca juga: Sudah Lulus S2, Gita Gutawa Jalankan Sejumlah Proyek
Gita Gutawa menceritakan awal mula munculnya keinginan untuk mendaur ulang lagu nasional. Semua terjadi saat dara berambut panjang itu menempuh pendidikan S2 di London School of Economics and Political Science di Inggris. "Saat itu aku baca-baca jurnal tentang Indonesia dan menyadari sesuatu yang unik tentang Indonesia," ujarnya.
Indonesia, Gita Gutawa melanjutkan, punya banyak lagu nasional, sedangkan di negara lain hanya ada satu atau dua lagu saja. "Kita punya katalog lagu nasional dengan makna yang beragam, mulai dari tema perjuangan, keindahan alam, guru. Dan itu menarik," tutur Gita Gutawa.
Gita Gutawa merasa terpanggil melakukan sesuatu untuk Idonesia lewat bidang yang dia kuasai. Melalui projek Gita Puja Indonesia ini, Gita Gutawa berharap lagu-lagu nasional tidak akan tergerus zaman. "Aku enggak mau lagu nasional terabaikan, dipelajari saat di sekolah saja, dan dinyanyikan ketika upacara," ucap Gita Gutawa. Artikel lainnya: Film Kartini, Gita Gutawa: Memang Kenapa Bila Aku Perempuan