TEMPO.CO, Jakarta - Putri bungsu Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inayah Wahid menceritakan masa saat ayahnya menjadi orang nomor satu di Indonesia. “Dulu saya kaget ketika harus tinggal di Istana dan banyak orang baru yang belum saya kenal,” kata Inayah Wahid saat berbincang di Pejaten, Jakarta Selatan. Baca: Inayah Gus Dur dan Puisi Telolet
Orang-orang baru yang Inayah Wahid maksud salah satunya adalah Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres. Mereka bertugas sepanjang hari menjaga keluarga Presiden Gus Dur di mana pun berada.
Putri Gus Dur, Inayah Wahid melihat foto ayahnya saat peresmian rumah pergerakan Griya Gus Dur di Jakarta, 24 Januari 2016. ANTARA/Reno Esni
“Memang menyenangkan karena saya punya teman baru, apalagi dulu Bapak menggangap Paspampres atau ajudan itu seperti keluarga sendiri,” kata Inayah yang sering bermain bola basket dan kartu bersama Paspampres di waktu senggang.
Namun pada satu waktu, Inayah Wahid sempat risih saat harus ditemani Paspampres dalam beraktivitas, misalnya saat kuliah. Pemain komedi situasi OK JEK di Net TV ini pernah kabur sepulang kuliah dari kampusnya di Depok.
“Saya pulang kampus naik kereta bersama teman. Akhirnya Paspamres itu dimarahi habis-habisan oleh atasannya. Saya kasihan dan tidak mengulangi lagi,” ujar Inayah Wahid sambil tersenyum. Baca juga: Ketika Mahasiswa Amerika Ziarah dan Bersedekah di Makam Gus Dur
Setelah Gus Dur tidak lagi menjabat Presiden, Inayah Wahid bisa terbebas dari kawalan Paspampres. Suasana rumahnya di Ciganjur, Jakarta Selatan juga sepi. “Tapi saya masih berhubungan baik dengan Paspampres yang dulu. Beberapa kali pernah bertemu,” ucap Inayah Wahid.