Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Bilang yang Hamil Dilarang Olahraga? Baca Dulu 5 Faktanya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi wanita hamil olahraga. shutterstock.com
Ilustrasi wanita hamil olahraga. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Mual, sakit punggung, suasana hati naik turun, kelelahan tanpa ujung. Itulah alasan kenapa wanita hamil tetap butuh olahraga, untuk meredakan semua masalah tersebut.

Selain alasan-alasan di atas, kehamilan sering memotivasi kaum Hawa untuk menjalani gaya hidup sehat. Mereka jadi rutin ke pusat kebugaran. Meski demikian, tak sedikit pula yang tak berani berolahraga karena khawatir berbahaya buat kesehatan ibu dan janin. Menurut laman momstown.ca, ada beberapa mitos mengenai olahraga dan kehamilan yang masih dipercaya banyak wanita. (Baca : Ashanty Keguguran, Bahaya Jika Rahimnya Belum Bersih)

1. Olahraga menyebabkan keguguran
Salah. Keguguran itu kadang adalah misteri sehingga kita tak bisa memprediksi atau mencegahnya. Banyak penelitian yang gagal mengaitkan olahraga berintensitas sedang dan tinggi dengan keguguran. Olahraga yang harus dihindari, terutama setelah trimester ketiga, adalah yang dilakukan di tempat panas, seperti yoga Bikram, sauna, atau berlari dalam cuaca panas. 

Fakta: Rutin berolahraga justru banyak manfaatnya. Para pakar justru menganjurkan ibu hamil untuk berolahraga 6-7 hari seminggu dan ilmu pengetahuan modern sudah menyatakan tak ada kaitan antara olahraga dan keguguran.

2. Melompat dan berlari berbahaya buat janin
Tidak juga. Tubuh manusia sudah didesain untuk terus bergerak. Apalagi kini kita paling hanya hamil 1-2 kali seumur hidup, tak seperti leluhur dulu, berkat adanya program KB. Seperti juga shock braker pada mobil, tubuh wanita juga juga dilengkapi dengan "sistem penahan guncangan" sehingga janin tetap aman di rahim saat ibu berlari, asalkan tidak sampai jatuh yang parah. (baca :Ashanty Melompat Saat Hamil Muda, Apa Risikonya?)

Fakta: Yang berbahaya buat janin adalah bila ibu jatuh, bukan karena berlari atau melompat. Jadi, hindari aktivitas atau situasi di mana kita tak bisa mengontrol posisi kaki dan tetaplah aktif di masa kehamilan sehingga otak paham bagaimana mengorganisasi perubahan tubuh dan pusat gravitasi untuk membantu mencegah jatuh.

3. Kita tak bisa mencoba olahraga baru saat hamil
Siapa bilang? Kenapa tidak mencoba melakukannya? Cobalah memulai program atau kelas latihan baru selama kegiatannya aman dan tak berisiko, tidak menyebabkan mengompol dan pusing. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fakta: Jangan membatasi diri dengan hal-hal yang tidak terbukti kebenarannya. Lakukanlah segala kegiatan fisik yang aman selama kehamilan, seperti berenang atau berjalan kaki, terutama dengan bimbingan pelatih atau pakar pramelahirkan. Perhatikan sinyal tubuh dan mulai semua kegiatan dengan perlahan. 

4. Latihan selama trimester pertama kehamilan tidak aman
Sebuah penelitian di Denmark mendapati olahraga ekstrem (lebih dari 1 jam sehari dengan intensitas tinggi, seperti bermain tenis di bawah cuaca terik) berkaitan dengan risiko tinggi keguguran sebelum kehamilan berusia 18 minggu. Wanita yang berisiko keguguran biasanya juga sangat bersemangat berolahraga seolah tidak sedang hamil karena janin mereka tidak tumbuh normal sejak awal. Bila kita tidak terbiasa berolahraga dan ingin memulainya pada awal-awal kehamilan, mulailah dengan berjalan cepat selama 10-20 menit atau latihan  kekuatan tubuh di rumah, seperti push-up atau squat, dan tambah terus lama latihan 5 menit di setiap minggu. (baca : Ashanty Keguguran Saat Hamil 5 Minggu)

Fakta: Tubuh manusia sudah dirancang untuk banyak bergerak selama gaya hidup modern memungkinkan, termasuk saat hamil. Bila kita sudah terbiasa berolahraga, teruskan kebiasaan sehat tersebut. Andai baru memulainya setelah hamil, lakukan perlahan dan tingkatkan intensitas secara bertahap.

5. Detak jantung tak boleh lebih dari 140/menit selama hamil
Mungkin. Ketika olahraga pramelahirkan mulai ngetren di era 1980-90an, petunjuk umum menyarankan agar detak jantung selalu di bawah 140 per menit. Kini, para ginekolog di Amerika Serikat dan Kanada merevisi petunjuk itu. Pasalnya, detak jantung orang bervariasi, dan juga dipengaruhi oleh keturunan dan faktor-faktor lain. Bahkan orang yang sama pun bisa memiliki detak jantung yang berbeda di setiap harinya. 

Fakta: Kenaikan jumlah detak jantung saat berolahraga itu normal dan sehat di masa kehamilan. Menjaga detak jantung tetap rendah bukan berarti kita sehat. Untuk lebih yakin, gunakan alat penghitung detak jantung.

PIPIT

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

3 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

4 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

6 hari lalu

Atta Halilintar terjebang banjir di Dubai. Foto: Instagram/@attahalilintar
Atta Halilintar dan Keluarga Terjebak Banjir di Dubai, Ungkap akan Segera Pulang

Atta Halilintar dan keluarganya ikut merasakan banjir di Dubai. Salah satu mal yang mereka datangi juga sampai tergenang air.


Momen Keluarga Anang Hermansyah dan Atta Halilintar Rayakan Idul Fitri di Madinah

12 hari lalu

Keluarga Anang Hermansyah dan Atta Halilintar merayakan Idul Fitri di Madinah pada Rabu, 10 April 2024. Foto: Instagram/@ashanty_ash
Momen Keluarga Anang Hermansyah dan Atta Halilintar Rayakan Idul Fitri di Madinah

Keluarga Anang Hermansyah, Atta Halilintar, dan Gen Halilintar merayakan Idul Fitri bersama di Madinah.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Bersyukur Bisa Mencium Hajar Aswad, Anang Hermansyah: Kado Terindah Ramadan

15 hari lalu

Anang Hermansyah bersama keluarganya melaksanakan ibadah umrah. Foto: Instagram.
Bersyukur Bisa Mencium Hajar Aswad, Anang Hermansyah: Kado Terindah Ramadan

Anang Hermansyah beribadah umrah bersama keluarga besarnya, termasuk menantu dan dua cucunya.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

16 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

16 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

17 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

18 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.