Tak sedikit orang yang melihat kartu Tarot sebagai hal klenik. Tak jarang pula orang menyebut pembaca Tarot adalah dukun. Bahkan, ada pula yang beropini bahwa membaca tarot merupakan tindakan yang mendahului Tuhan.
"Enggak sukanya kadang orang disambungkan dengan religi, dengan agama, padahal enggak ada hubungannya," ujar Astried.(Baca:Sri Mulyani Ungkap 3 Kunci Kebugaran Tubuh)
"Aku menjelaskannya ini sama aja seperti konsultasi psikologi, aku pun minta tolong lewat kartu ini aku pun berdoa sama Tuhan, minta bantuan-Nya juga melalui kartu ini," sambung dia.
Menurut Astried, membaca Tarot juga membutuhkan energi. Ia kerap merasa lemas setelah selesai membaca Tarot.
"Karena energi kita diserap. Makanya kalau sedang tidak siap atau aku sedang ada masalah, aku memilih untuk istirahat membaca Tarot," ujarnya.
Astried kemudian mengambil dompet berukuran cukup besar yang selama wawancara ia letakkan di meja. Dengan hati-hati, ia mengeluarkan satu-persatu isi dalam dompet berwarna pink itu.
"Ini beberapa kartu Tarot yang saya punya, ada juga kartu Oracle," jelas Astried sambil menunjukkan sejumlah kartu koleksinya itu.
Bagi Astried, kartu-kartu tersebut bukan sekedar kartu, tetapi ia sudah menganggap mereka sebagai "sahabatnya". Bahkan, Astried menganggap mereka benar-benar "hidup".
Ia mengaku selalu ada chemistry dengan kartu yang ia gunakan untuk dibaca. "Ada satu kartu yang sampai saat ini belum pernah aku pakai, karena terlalu dark, dan aku ketakutan sendiri," kata Astried seraya menunjukkan kartu yang bertema kelam yang ia bawa serta dalam dompetnya.
Astried juga selalu membangun relasi yang baik dengan kartu-kartunya. Ia kerap mengajak ngobrol kartu-kartu tersebut. Ia juga tidak pernah membiarkan kartu-kartunya diletakkan sembarangan.(baca:Dr Ryan Thamrin, Big Daddy dari 8 Anak Ini Sempat Minta Mi Instan)
"Aku suka minta tolong sama mereka sebelum mulai membaca, minta tolong agar bisa bekerja sama dengan baik. Karena kadang bisa saja kartu itu enggak mau aku baca. Atau saat aku enggak siap. Kartu itu juga ikut bingung kalau yang dibaca bingung," papar Astried.
Lantas, Astried membuka alas kain berwarna merah muda. Dia kemudian menyerahkan Tarot yang berisi 78 kartu kepada salah satu tim ANTARA News untuk dikocok.
"Sambil disiapkan pertanyaannya ya," kata Astried.
Dia kemudian meletakkan kartu di atas kain dan menebarnya berbentuk menyerupai kipas. Dia meminta untuk menyebutkan pertanyaan yang ingin diketahui, lalu meminta mengambil secara acak dua buah kartu.
Astried selanjutnya membuka kartu yang telah dipilih. Jika dua kartu tersebut dirasa sudah jelas maka Astried mulai membaca kartu tersebut, jika belum, Astried meminta untuk memilih kartu lagi.
Hal ini tergantung pada orang yang dibacakan kartunya. Jika orang tersebut tidak mengetahui pasti atau tidak benar-benar ingin menanyakan suatu hal maka jawaban dari kartu juga akan mengambang.
Layaknya konsultasi psikologi, orang secara tidak langsung akan dibuat bercerita tentang permasalahannya. Pasalnya kartu tidak hanya dapat memprediksi masa depan, tetapi juga dapat memperlihatkan masa lalu yang merupakan latar belakang dari sebuah pertanyaan.
Satu pertanyaan akan menimbulkan pertanyaan lain. Setiap pertanyaan yang diajukan, Astried meminta mengambil kartu lagi dengan jumlah sesuai dengan kemungkinan jawaban yang diinginkan.(baca : Maag, Satu dari Berbagai Penyakit yang Bikin Berat Badan Drop)
Untuk tema pertanyaan yang berbeda -- setelah bertanya tentang karier, ingin bertanya tentang kehidupan percintaan, misalnya -- Astried meminta untuk mengocok kembali kartu Tarot.
Selanjutnya : Membaca Kartu Terburuk