TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin atau imunisasi merupakan salah satu upaya mencegahan terhadap penyakit tertentu. Begitu disebutkan Spesialis Kedokteran Anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, DKI Jaya Dr dr Rini Sekartini SpA.
Pada saat ini, lanjutnya pemerintah mencanangkan pemberian imunisasi MR, measles dan rubela. “Vaksin ini bertujuan untuk mencegah komplikasi penyakit tersebut atau mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi,” ujarnya melalui pesan singkat.
Baca juga:
Lagi Soal Dumolid, Efeknya Kerusakan Saraf Permanen
Air Putih Bisa Menurunkan Kadar Asam Urat? Simak Penelitiannya
Payudara Sering Berkeringat, Solusinya Handuk Khusus Payudara
Rini yang dihubungi Tempo, Senin 7 Agustus 2017 sore ini juga menyebutkan bahwa vaksin memang perlindungannya tidak 100 persen, “masih dapat terjangkit penyakit,” katanya.
Efek kejadian ikutan pasca imunisasi atau yang sering dikenal dengan efek samping vaksin memang ada, "walaupun tidak selalu terjadi, tidak menimbulkan efek yang berat," ujarnya menjelaskan.
Beberapa efek samping yang sering ditemukan seperti demam, bengkak atau nyeri di tempat suntikan.
Orangtua harus mengenali apakah timbul efek samping setelah anak diimunisasi. “Bila terjadi keluhan demam misalkan, dapat diberikan obat penurun panas. Atau periksakan ke dokter,” katanya.
Tapi, tanpa vaksin, masalah akan lebih parah, kata Rini. Bila terkena atau tertular penyakitnya bisa menjadi berat atau terkena komplikasi. “Misalkan sakit campak, bisa menjadi berat dengan infeksi paru, radang otak atau diare,” katanya menjelaskan.
SUSAN