Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cardium, Solusi Penyakit Jantung dan Diabetes?

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Empat mahasiswa Universitas Indonesia (UI) menciptakan Cardium yaitu alat perangkat yang menerapkan teknologi real time saat mengukur risiko kejadian penyakit jantung koroner dan diabetes

."Alat ini merupakan hasil karya empat mahasiswa UI yaitu Zackie Alfian Rizaldy (Fakultas Kedokteran 2014), Gradi Adriandi (Fakultas Teknik 2014), Albertus Hendra (FT 2015), dan Arief Purnama M (FK 2015)," kata Kepala Humas dan KIP Universitas Indonesia, Rifelly Dewi Astuti di kampus UI Depok, Jumat. (baca: Arti Keluarga, Simak Pengalaman Legenda Bulutangkis Indonesia)

Perhitungan risiko kejadian penyakit kardiovaskuler dan diabetes merupakan salah satu langkah yang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengoptimalkan layanan kesehatan bagi penderitanya.

Penyakit kardiovaskular dan diabetes merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia yaitu sebesar 37 persen serta penyakit diabetes sebesar 6 persen. Hal tersebut mendorong para mahasiswa ini untuk menciptakan sebuah alat yang mampu mengukur dan menginterpretasi faktor risiko penyakit diabetes dan kardiovaskular.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di bawah bimbingan Prof. Dr. dr. Pradana Soewondo, SpPD-KEMD, alat ini dilengkapi dengan pengukur tekanan darah, nilai gula darah, dan mikrokontroler arduino yang diharapkan mampu membantu petugas kesehatan di Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) dalam mendiagnosis penderita diabetes dan penyakit jantung sehingga dapat mempercepat petugas untuk segera merujuk penderita ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. (baca: Belajar dari Kasus Tora Sudiro, Ini 5 Trik Solusi Sulit Tidur)

Melalui Inovasi teknologi ini, diharapkan Cardium dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat Indonesia di dalam memenuhi peralatan kesehatan yang praktis, ergonomis, ekonomis, dan dengan metode pengukuran terstandardisasi sehingga sangat berpotensi untuk mendukung program kesehatan nasional.

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. (ugm.ac.id)
Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.


Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Menara Hoover menjulang di Stanford University di Stanford, California, AS pada 13 Januari 2017. REUTERS/Noah Berger
Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.


2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

Peneliti di Gedung Genomik BRIN di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong, Jawa Barat, Selasa, 27 Juni 2023. (Tempo/Maria Fransisca)
2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.


Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.


Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Gambar dari Batagur trivittata, Burmese Roofed Turtle yang masuk daftar Critically Endangered menurut IUCN Red List. (Rick Hudson, source: https://www.iucnredlist.org/species/10952/152044061)
Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.


Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Tim Mahabidzul dari ITB merancang pendeteksian jenis malaria pada pasien secara cepat dan akurat. Dok.ITB
Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.


Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Gunung Krakatau. itb.ac.id
Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.


Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Anna Armeini Rangkuti, mahasiswa program doktoral di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI). ui.ac.id
Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.


Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.


Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

23 Februari 2022

Ilustrasi tikus. Getty Images
Mengapa Tikus Digunakan sebagai Hewan Percobaan Medis?

Para ilmuwan meneliti tikus, karena ukurannya yang kecil, mudah disimpan dan dipelihara. Tikus juga dapat beradaptasi di lingkungan baru