Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Umur Panjang, Penyebab Kebutaan Meningkat? Simak Penelitiannya

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi wanita tua atau lansia. Matt Cardy/Getty Images
Ilustrasi wanita tua atau lansia. Matt Cardy/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Angka kebutaan di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sekitar tiga kali lipat dalam empat dekade ke depan.

Berdasarkan riset yang tercantum dalam Lancet Global Health, sejumlah peneliti memprediksi jumlah kasus kebutaan akan meningkat dari 37 juta menjadi 115 juta kasus pada tahun 2050 jika perawatan medis tidak mendapat dukungan dana yang lebih baik. (baca: Ingin Karier Berkelanjutan, Contoh Triknya Justin Bieber)

Tumbuhnya populasi orang lanjut usia berada di balik meningkatnya jumlah kasus ini. Sementara itu, sebagian besar kasus kebutaan dan gangguan penglihatan berasal dari Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika.

“Persentase populasi dunia dengan gangguan penglihatan sebenarnya menurun,” papar penelitian tersebut, seperti dikutip dari laman bbc.com  Rabu 3 Agustus 2017.

Tapi karena populasi global kian bertumbuh dan semakin banyak orang yang hidup hingga usia tua, para peneliti memperkirakan jumlah orang dengan masalah penglihatan akan melonjak dalam beberapa dekade mendatang.

Analisis data dari 188 negara menunjukkan ada lebih dari 200 juta orang dengan gangguan penglihatan tingkat sedang hingga berat. Angka itu diperkirakan akan meningkat menjadi lebih dari 550 juta pada tahun 2050.(baca:Zodiak : 5 Pesona Perempuan Virgo yang Tak Bisa Ditolak)

“Bahkan gangguan penglihatan ringan pun dapat secara signifikan mempengaruhi kehidupan seseorang. Contohnya, dalam hal mengemudikan kendaraan,” kata penulis utama riset tersebut, Prof. Rupert Bourne, dari Anglia Ruskin University.

“Hal tersebut juga dapat membatasi kesempatan pendidikan dan ekonomi masyarakat,” lanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Wilayah yang terkena dampak terburuk gangguan penglihatan berada di Asia Selatan dan Timur. Sejumlah bagian dari sub-Sahara Afrika juga memiliki tingkat kasus gangguan penglihatan yang sangat tinggi.

Studi ini menunjukkan pentingnya investasi yang lebih baik dalam perawatan medis, seperti operasi katarak, serta pemberian informasi mendalam bagi masyarakat untuk kacamata penglihatan yang tepat.

Organisasi nirlaba internasional, Sightsavers, yang berupaya menghilangkan kasus kebutaan yang dapat dihindari di lebih dari 30 negara, membenarkan adanya peningkatan kasus terhadap penglihatan, seperti katarak.

“Akibat populasi yang menua dan meningkatnya penyakit kronis, kami perkirakan masalah kebutaan hanya tumbuh di negara-negara termiskin di dunia,” kata Imran Khan dari organisasi tersebut.(baca: Perhatikan 5 Tanda Dia Ingin Kembali ke Mantannya)

Menurut Khan, sistem kesehatan di negara-negara berkembang perlu ditingkatkan, dan dibutuhkan lebih banyak ahli bedah dan perawat yang dilatih untuk memberikan perawatan kesehatan mata yang berkelanjutan.

BISNIS.COM

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

31 hari lalu

Pemeriksaan katarak. Dok. KMN EyeCare
7 Daftar Penyakit Mata yang Ditanggung BPJS Kesehatan

Berikut ini daftar penyakit mata yang ditanggung BPJS Kesehatan termasuk pemberian kacamata dengan skema subsidi.


JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

34 hari lalu

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

Dalam rangka memperingati pekan glaukoma sedunia, JEC Group mengadakan diskusi media dengan tema "Gerakan Sadar Glaukoma: Guna Menyelamatkan Kualitas Hidup Kita"


12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

44 hari lalu

Ilustrasi wanita bermata cokelat. Pixabay.com
12 Maret Diperingati Hari Glaukoma Sedunia: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Peringatan tersebut bertujuan untuk mengingatkan semua orang mengenai faktor risiko glaukoma dan melakukan pemeriksaan kesehatan mata secara teratur.


Waspada Beragam Penyakit Mata Terlebih Ketika Usia Lanjut, Termasuk Degenerasi Makula

11 Desember 2023

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Waspada Beragam Penyakit Mata Terlebih Ketika Usia Lanjut, Termasuk Degenerasi Makula

Seiring bertambahnya usia, kesehatan mata pun menurun. Inilah beberapa penyakit mata yang mungkin timbul ketika usia tak lagi muda.


Kebiasaan Merokok Hadirkan Setidaknya 10 Penyakit Ini

7 November 2023

TEMPO/Dwi Narwoko
Kebiasaan Merokok Hadirkan Setidaknya 10 Penyakit Ini

Dampak yang dihadapi para perokok dari kanker hingga hilangnya penglihatan. Kebiasaan merokok hadirkan beragam penyakit bagi perokok dan sekitarnya.


Dokter Ungkap Bahaya Mata Kering bila Tidak Ditangani

18 Juli 2023

Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Dokter Ungkap Bahaya Mata Kering bila Tidak Ditangani

Dokter mengatakan mata kering yang tak tertangani dapat menyebabkan kerusakan pada permukaan mata akibat peradangan atau iritasi.


Tips Jaga Kesehatan Mata kala Liburan

20 Juni 2023

Ilustrasi wanita liburan. Freepik.com
Tips Jaga Kesehatan Mata kala Liburan

Udara kering, paparan sinar matahari, dan penerbangan jarak jauh saat liburan berpengaruh pada kesehatan mata. Berikut cara menjaga mata tetap sehat.


Teliti Sifilis mata, Mahasiswa Unpad Raih Penghargaan di London

4 Juni 2023

Grace Setiawan mendapatkan penghargaan sebagai
Teliti Sifilis mata, Mahasiswa Unpad Raih Penghargaan di London

Grace, mahasiswa Unpad meraih penghargaan The Best Rapid Fire Presentation pada acara Royal College of Opthalmologist Annual Congress 2023 di London.


Eks Kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga Menderita Papilledema, Apa Penyebab dan Gejalanya?

26 Mei 2023

Pemain Tim Nasional Indonesia U-23, Kurnia Meiga. TEMPO/Seto Wardhana
Eks Kiper Timnas Indonesia Kurnia Meiga Menderita Papilledema, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Eks kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga menderita papilledema. Penyakit mata apakah itu? Bagaimana gejala dan apa penyebabnya?


Tips Jaga Kesehatan Mata selama Ramadan

28 Maret 2023

Ilustrasi - Efek peningkatan waktu menatap layar perangkat elektronik pada kesehatan mata. (ANTARA/Shutterstock/Fizkes)
Tips Jaga Kesehatan Mata selama Ramadan

Meski berpuasa Ramadan, kesehatan mata jangan diabaikan akibat lalai melakukan banyak hal. Berikut yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata.