TEMPO.CO, Jakarta - Melakukan aktivitas fisik secara rutin perlu dilakukan semua orang demi kesehatan, termasuk bagi pasien gagal jantung.
Spesialis jantung dari RS Harapan Kita, Prof DR dr Bambang Budi Siswanto, MD, FIHA mengingatkan agar aktivitas fisik itu harus terukur.
Artikel lain:
Racun Timbel Bukan Hanya dari Bensin, Cek 7 Sumbernya
Jessica Iskandar Terpuruk karena Cinta dan Alasan Kini Buka Hati
Kulit Kering, Kasar seperti Kertas? Begini Solusinya
"Aktivitas yang terukur dengan syarat nadi tidak boleh terlalu tinggi. Makanya, sebaiknya dilakukan tensi dulu," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu, 29 Juli 2017.
Aktivitas fisik ringan bisa bermanfaat bagi orang yang mengalami gagal jantung karena dapat memperbaiki fungsi jantung, yakni dengan memperkuatnya untuk berdetak lebih efisien dan membantu memperbaiki gejala.
Sebelum memulai, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter untuk memastikan kondisi dan mendapatkan saran agar aktivitas fisik yang dilakukan tidak memberi banyak tekanan pada jantung terlalu cepat.
Aturan yang baik ialah sepanjang pasien masih bisa berbicara saat beraktivitas fisik. Jika tidak dapat berbicara, mungkin aktivitas yang dilakukan berlebihan.
Hentikan aktivitas jika mengalami sesak napas, pusing, sakit dada, mual, dan mengeluarkan keringat dingin.
Gagal jantung merupakan kondisi kesehatan serius ketika jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh. Hal ini karena melemahnya otot-otot jantung dari waktu ke waktu.
Akibatnya, darah yang ada di dalam tubuh tidak dapat mengantarkan cukup oksigen dan makanan ke seluruh tubuh dan dapat mengakibatkan tubuh mudah lelah atau letih.
ANTARA