Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Faktor Pemicu Anak dan Remaja Menjadi Pelaku Bullying

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Ilustrasi bullying. acasacuca.com.br
Ilustrasi bullying. acasacuca.com.br
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus bullying atau perundungan di kalangan pelajar terus terjadi. Belakangan publik dibuat geram oleh dua kasus perundungan. Baca: Kenali 7 Tanda Anak Potensial Menjadi Pelaku Bullying

Pertama yang dilakukan siswa SMP di Thamrin City, Jakarta. Saat itu, korban yang masih duduk di sekolah dasar dijambak, dipukul, hingga disuruh mencium tangan dan bersujud kepada para pelaku untuk meminta maaf.

Bullying terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus juga terjadi di Universitas Gunadarma, Depok. Dalam rekaman video yang menjadi viral diperlihatkan seorang mahasiswa menarik tas mahasiswa berkebutuhan khusus, sementara mahasiswa lainnya menonton sambil tertawa.

Melihat dua peristiwa tersebut, dapat disimpulkan bahwa perundungan bisa terjadi di segala usia dan jenjang pendidikan. Anak SD, SMP, SMA hingga mahasiswa bisa berbuat begitu kejam kepada teman seusianya. Mereka seolah tidak peduli dampak yang dirasakan korban bullying. Apa yang membuat seseorang menjadi pelaku bullying?

Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, menjelaskan pelaku perisakan adalah mereka yang tidak memiliki rasa empati. Mereka menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya. Baca juga: Mengaku Pernah Bullying, Apa Efeknya bagi Siswi SMA Ini?

“Setiap pelaku bullying punya latar belakang yang berbeda," kata Vera Itabiliana. "Mereka terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan dan mementingkan kuasa untuk mengendalikan situasi."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa 17 Juli 2017 menyatakan, kurangnya kecerdasan emosi pada seseorang dapat memicu munculnya perilaku perundungan. “Mereka tidak pandai mengenali emosi yang ada dalam diri sendiri dan orang lain. Ini membuat mereka kurang berempati terhadap orang lain, sehingga tergerak untuk mem-bully,” ujar Roslina.

Selain kurang empati, lingkungan dapat mempengaruhi perilaku anak. Pengasuhan otoriter yang selalu menekan memungkinkan anak menjadi pemberontak. Mereka mencoba menguasai orang lain dengan menjadi pelaku bullying di luar rumah. “Anak yang mem-bully bisa jadi korban bullying di rumah, misalnya oleh kakak-kakaknya,” kata Vera Itabiliana.

Pengaruh tontonan juga berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjadi pelaku bullying. “Tayangan berbau kekerasan membuat anak terbiasa dan menganggap tindakan itu wajar terjadi dalam keseharian," ucap Vera Itabiliana. "Anak juga belajar bahwa kekerasan adalah cara mendapatkan kuasa atau apapun yang ia mau." Artikel terkait: Tika Bisono: Awas, Orang Tua Bisa Jadi Sumber Bullying

TABLOIDBINTANG

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

15 hari lalu

Jeon Jong Seo. Foto: Instagram/@andmarq_official
Agensi Jeon Jong Seo Bantah Tuduhan Bullying dan Siap Tempuh Jalur Hukum

Agensi memastikan kasus bullying yang dituduhkan kepada Jeon Jong Seo tidak benar dan mereka akan menempuh jalur hukum.


Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

15 hari lalu

Jeon Jong Seo dalam drama Wedding Impossible. Dok. Prime Video
Dramanya Baru Tamat, Jeon Jong Seo Dituduh Lakukan Bullying di Sekolah

Pemeran utama Wedding Impossible, Jeon Jong Seo dituduh melakukan bullying di sekolah sebelum dia dan keluarganya pindah ke Kanada.


Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

17 hari lalu

Song Ha Yoon dalam drama Marry My Husband. Dok. Prime Video
Agensi Bantah Song Ha Yoon Lakukan Bullying di Sekolah 20 Tahun Lalu

Agensi membantah rumor Song Ha Yoon menjadi pelaku bullying di sekolahnya 20 tahun lalu.


Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

31 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Proses Diversi Kasus Bullying di Binus School Serpong Gagal, Keluarga Korban Pilih Dilanjutkan ke Proses Hukum

Keluarga anak korban bullying geng pelajar Binus School Serpong enggan berdamai. Mereka tetap akan melanjutkan kasus ke proses hukum.


KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

38 hari lalu

Ilustrasi persekusi, bullying. Shutterstock
KPAI Terima 141 Aduan Kekerasan Anak Sepanjang Awal 2024, 35 Persen Terjadi di Sekolah

Sepanjang awal 2024, KPAI mencatat ada 46 kasus anak mengakhiri hidup akibat kekerasan anak, yang hampir separuhnya terjadi di satuan pendidikan.


Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

40 hari lalu

Geng Tai Binus School Serpong Beri Keuntungan ke Anggota: dari Uang Parkir hingga Derajat Dinaikkan
Kuasa Hukum Korban Perundungan Geng Tai Binus School Serpong Minta 4 Pelaku Segera Ditahan

Kuasa hukum korban perundungan Geng Tai SMA Binus School Serpong meminta agar empat tersangka segara ditahan.


Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

40 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Sudah Ada 9 Generasi, Aksi Perundungan di Geng Tai Muncul Sejak 4 Tahun Terakhir

Aksi perundungan Geng Tai di Binus School Serpong sudah terjadi sejak empat tahun lalu.


Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

41 hari lalu

Binus School Serpong. Tempo/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying Binus School, Korban Ingin Bergabung ke Geng GT untuk Dapat Tempat Parkir

Polres Tangerang Selatan menetapkan delapan anak berhadapan dengan hukum (ABH) dan empat orang tersangka dalam kasus bullying di Binus School Serpong.


Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

42 hari lalu

Suasana di depan sekolah internasional Binus School Serpong pasca viralnya berita  perundungan di antara siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Pihak sekolah memastikan seluruh siswa yang terlibat kasus perundungan oleh geng pelajar Binus sudah dikeluarkan dari sekolah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Artis VR dan AS Datangi Rumah Korban Bullying di Binus School Serpong, Minta Maaf atas Ulah Anaknya

Artis VR dan eks anggota DPR RI berinisial AS mendatangi rumah korban perundungan yang diduga dilakukan oleh anak-anak mereka di Binus Serpong


Pakar Hukum Pidana Sarankan Penyelesaian Kasus Bullying Siswa Binus di Peradilan sebagai Upaya Penjeraan

45 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Pakar Hukum Pidana Sarankan Penyelesaian Kasus Bullying Siswa Binus di Peradilan sebagai Upaya Penjeraan

Pakar hukum pidana menilai penyelesaian kasus bullying siswa Binus tak hanya dilakukan dengan mediasi.