TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, Dr. dr. Fiastuti Witjaksono Sp. GK mengatakan kurangnya konsumsi buah dan sayur menjadi salah satu penyebab melonjaknya penyakit tidak menular di Indonesia beberapa tahun terakhir. Baca: Lupakan Air Lemon, Minuman Ini Lebih Efektif Turunkan Berat
“Data dari Riset Kesehatan Dasar 2013, tentang proporsi pria dan wanita usia 18 ke atas di Indonesia yang mengalami obesitas. Persentase pria kegemukan pada 2007 itu 13,9 persen. Pada 2013, melonjak menjadi 19,7 persen," kata Fiastuti. Pada wanita, menurut dia, data ini lebih mengerikan, yakni dari 14,8 persen pada 2007 menjadi 32,9 persen pada 2013. "Melonjak 50 persen lebih."
Baca juga:
Sebab itu, dia mengingatkan agar setiap orang menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Wujudnya, separuh dari porsi makan mestinya berupa buah dan sayuran segar. Buah dan sayuran segar menjadi penting karena belakangan muncul tren asupan vitamin bukan dari buah dan sayur. Vitamin C misalnya, kini bisa diasup melalui suntikan. Faktanya vitamin C saja tidak cukup. Baca juga: Efek Samping Diet dengan Minum Air Lemon
“Tubuh membutuhkan banyak zat dan itu tercukupi saat mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah ideal yakni, sayur dikonsumsi 3 sampai 5 kali sehari. Sementara buah dikonsumsi 2 sampai 4 kali sehari," ujarnya. Jadi, kombinasinya 3 kali sayur, 2 kali buah. Jika sudah terpenuhi, sebenarnya tidak perlu suntik vitamin C untuk memperkuat daya tahan tubuh dan memutihkan kulit."
Tren lain yang tak kalah populer, menurut dia, adalah infused water. Jeruk nipis dipotong dalam bentuk lembaran lalu direndam di air minum dalam botol. Tren ini, Fiastuti mengatakan, kurang berfungsi maksimal. Minum infused water tidak setara dengan mengkonsumsi buah secara manual.
“Kita butuh buah setiap hari, tidak hanya cairan buah tapi juga daging buah. Mengonsumsi daging buah secara langsung tetap yang terbaik," katanya. Jika mengupas, memotong, memasukkan ke botol lalu dibawa ke mana-mana, sangat mungkin buah yang terendam terpapar sinar matahari yang justru membuat buah mengalami oksidasi. "Oksidasi merusak kualitas vitamin di dalamnya. Karenanya, saya tidak merekomendasikan infused water,” ujar Fiastuti. Artikel lainnya: Sandiaga Uno Tangkal Penyakit dengan Ramuan Spesial