TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda berpikir mengendarai mobil untuk menghindari polusi di luar sana, mungkin Anda harus berpikir dua kali.
Sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Atmospheric Environment menunjukkan kabin mobil mengandung beberapa partikel berbahaya dengan kadar sangat tinggi.
Polusi di dalam mobil jumlahnya bahkan dua kali lebih banyak dari jumlah bahan kimia yang menyebabkan stres oksidatif.
Baca juga:
5 Keuntungan Tidur Siang,Jangan Lupa Syaratnya
Anindia Kusuma Putri dan Putri Patricia Pilih Olahraga Jet Ski
Tips agar Latihan di Treadmill Lebih Maksimal
Stres oksidatif berhubungan dengan pengembangan berbagai penyakit seperti pernapasan dan penyakit jantung, kanker dan beberapa jenis penyakit neuro-degeneratif.
"Kami menemukan orang-orang cenderung banyak terpapar karena selama jam-jam terjebak kemacetan," kata Michael Bergin, profesor dari Duke University di North Carolina,
Polutan dapat menyebabkan tubuh memproduksi bahan kimia merespon oksigen reaktif. Paparan zat kimia memicu reaksi berlebihan yang dapat merusak sel-sel sehat dan DNA.
Dalam studi, para peneliti mengeksplorasi para pengemudi soal apakah mereka benar terpapar zat kimia, menggunakan sebuah perangkat yang dirancang khusus. Perangkat mendeteksi hingga dua kali lebih banyak partikel.
"Hal ini karena komposisi kimia dari perubahan knalpot sangat cepat. Dan matahari pagi memanaskan jalan raya, yang menyebabkan udara bergerak ke atas yang membawa lebih banyak polusi yang lebih tinggi ke udara, " jelas Heidi Vreeland, mahasiswa doktoral dari Duke University.
Bergin menambahkan, jika bahan kimia ini buruk bagi orang, maka mereka harus serius memikirkan kembali kebiasaan mengemudi mereka. Demikian seperti dilansir Times of India.
ANTARA